Puisi: Lacrimosa (Karya Goenawan Mohamad)
Puisi: Lacrimosa
Karya: Goenawan Mohamad
Lacrimosa
***
Akhirnya mereka temukan kotak hitam itu
70 meter di timur kawah.
Akhirnya aku dengar suaramu.
***
Pada rekaman ke-3Seseorang memanggilmuseperti mendesak
dan kau menyahut,agak gemetar,mungkin dari kokpit,'Abu itu
membentuk langit.'
***
Rasanya kau coba untuk tak berdoa.
***
Hanya ada sebuah rekuiem
tersembunyi pada CD.Belum selesai:
'Lacrimosa dies illa...'
***
Beri hari
airmata
yang akan hilang,
seperti luka.
***
Lalu dentuman.
Lalu guncangan
Logam-logam retak.
Tak ada yang berteriak.
***
Perjalanan, Wresti, selalu melintasi
detik yang putus
di tiap pelabuhan.
Tapi tak seorang pun
yang percaya.
***
Aneh. Meskipun cinta adalah cerita
yang tak selalu berhenti.
***
Lima pekan setelah itu
regu SAR menemukanmu
di antara sebelas jasad
yang mengering hitam
seperti coretan tinta cina
pada paranada.
Aku bayangkan sebuah orkes
memainkannya:
not-not yang tersandar
di lahar dingin,
di sebuah ruang
di mana Ajal berdiri,
dan kau berdiri,
dan kur menyeru
ke arah awan tua
yang melintas
yang tak berisi
apa-apa.
'Lacrimosa dies illa...'
***
Biarkan hari
memilih abu
dan airmata
yang akan tak ada.
2011
Sumber: Gandari (2013)
Puisi: Lacrimosa
Karya: Goenawan Mohamad
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.