Sumber: Pahlawan dan Tikus (1995)
Analisis Puisi:
Puisi "Nasihat Ramadhan" karya Mustofa Bisri adalah karya yang menggambarkan esensi dan makna sejati dari bulan Ramadhan. Puisi ini secara intens mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai spiritual, pentingnya kebersihan jiwa, dan kesempurnaan dalam pengabdian diri kepada Tuhan.
Pesan Spiritual: Puisi ini menegaskan kehadiran Ramadhan sebagai waktu yang sakral, di mana kesucian jiwa, kebersihan spiritual, dan kesempurnaan dalam pengabdian kepada Tuhan menjadi fokus utama. Penekanan pada kesucian jiwa melalui syair yang kuat menggambarkan harapan untuk membersihkan hati dan pikiran.
Pemurnian Diri: Terdapat serangkaian petunjuk untuk menjalani puasa dengan penuh makna, bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum, puasa Ramadhan diartikan sebagai suatu kesempatan untuk membersihkan setiap aspek diri: mulai dari organ tubuh hingga hati, pikiran, dan perasaan.
Penegasan Kesucian Jiwa: Puisi ini menekankan pada pentingnya membersihkan jiwa, hati, dan pikiran. Menjaga kebersihan pikiran dan hati sama pentingnya dengan menahan lapar dan haus. Ini menggambarkan bahwa kesucian jiwa adalah tujuan utama Ramadhan.
Refleksi dan Introspeksi: Karya ini mendorong untuk melakukan introspeksi diri, memeriksa kekurangan-kekurangan yang ada, dan berkomitmen untuk membersihkan hati dan pikiran dari berbagai sifat buruk.
Puisi ini adalah seruan spiritual yang kuat dari Mustofa Bisri, mengajak untuk merenungkan esensi sejati dari Ramadhan. Melalui petunjuk dan serangkaian pesan kuat, pembaca diajak untuk mengevaluasi dan membersihkan diri, meneguhkan pengabdian kepada Tuhan, serta menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan suci untuk pemurnian jiwa. Puisi ini menyampaikan urgensi untuk mengambil kesempatan dalam bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh dan penuh makna.
Puisi: Nasihat Ramadhan
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Biodata Mustofa Bisri:
- Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
- Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
- Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.