Puisi: Sonet X (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Sonet X" karya Sapardi Djoko Damono sarat dengan pertanyaan filosofis tentang identitas, eksistensi, dan pencarian diri.
Sonet: X


siapa menggores di langit biru
siapa meretas di awan lalu
siapa mengkristal di kabut biru
siapa mengertap di bunga layu
siapa cerna di warna ungu
siapa bernafas di detak waktu
siapa berkelebat setiap kubuka pintu
siapa mencair di bawah pandangku
siapa terucap di celah kata-kataku
siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
siapa tiba menjemput berburu
siapa tiba-tiba menyibak cadarku
siapa meledak dalam diriku
: siapa Aku


1968

Sumber: Horison (Februari, 1969)

Analisis Puisi:
Puisi "Sonet X" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang sarat dengan pertanyaan filosofis tentang identitas, eksistensi, dan pencarian diri. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun bermakna mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan esensi dari keberadaan manusia dan pertanyaan mendasar tentang "siapa aku?"

Makna dan Isi Puisi: Puisi ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang dimulai dengan "siapa." Pertanyaan-pertanyaan ini merujuk pada keberadaan dan identitas seseorang. Pengulangan kata "siapa" menciptakan ritme yang menunjukkan intensitas dan rasa penasaran penulis terhadap konsep diri dan eksistensi.

Penulis menggunakan gambaran alam dan elemen alami seperti langit, awan, kabut, bunga, dan warna untuk menggambarkan keragaman pengalaman manusia. Ini menciptakan suasana yang lebih luas dan abstrak, mengajak pembaca untuk merenungkan esensi keberadaan manusia di tengah alam semesta yang kompleks.

Selain itu, puisi ini juga mengandung unsur pertanyaan filosofis tentang esensi dan makna diri. Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan rasa penasaran manusia terhadap eksistensi dan identitasnya sendiri. Penulis mengeksplorasi berbagai dimensi manusia, mulai dari aspek fisik hingga aspek psikologis dan spiritual.

Interpretasi dan Filosofi: Puisi "Sonet X" dapat diartikan sebagai refleksi filosofis tentang pencarian diri, eksistensi, dan makna keberadaan manusia. Pertanyaan "siapa aku?" menjadi pertanyaan mendasar yang sering kali mengiringi perjalanan manusia dalam menjelajahi identitasnya sendiri.

Penggunaan alam dan elemen alami sebagai metafora mencerminkan kerumitan dan keberagaman kehidupan manusia. Seperti awan, kabut, bunga, dan warna yang beraneka ragam, manusia juga memiliki banyak dimensi dan pengalaman yang unik.

Dalam hal ini, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti eksistensi dan peran individu di dunia ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencerminkan perjalanan pribadi menuju pemahaman diri dan arti hidup.

Puisi "Sonet X" karya Sapardi Djoko Damono adalah contoh yang kuat dari penerapan bahasa sederhana dalam merangkai pertanyaan filosofis yang dalam. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang identitas dan eksistensi, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna eksistensi manusia dalam konteks alam semesta yang luas.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Sonet X
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.