Puisi: Tentang Matahari (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Tentang Matahari" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan kompleksitas pengalaman manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Dengan ...
Tentang Matahari

Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh, adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata:
"Ini matahari! Ini matahari!" –
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
baying-bayanganmu itu.

1971

Sumber: Horison (Januari, 1974)

Catatan:
Puisi "Tentang Matahari" kemudian hari dimasukkan ke dalam buku Hujan Bulan Juni (1994).

Analisis Puisi:
Puisi "Tentang Matahari" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah refleksi tentang persepsi dan pengalaman manusia terhadap matahari.

Simbolisme Matahari: Puisi ini menggunakan matahari sebagai simbol yang kuat. Matahari tidak hanya dipandang sebagai objek langit yang memancarkan cahaya dan kehangatan, tetapi juga melambangkan berbagai aspek kehidupan manusia. Matahari adalah simbol kekuatan, kejelasan, dan keabadian.

Perubahan Perspektif: Puisi ini menggambarkan perubahan perspektif terhadap matahari sepanjang kehidupan seseorang. Dari pandangan anak kecil yang menyebutnya sebagai bola lampu di atas meja, hingga pengertian yang lebih dewasa tentang keberadaannya sebagai balonan gas di langit, puisi ini mencerminkan perjalanan intelektual dan emosional manusia terhadap alam semesta.

Perjalanan Kehidupan: Matahari dalam puisi ini juga mencerminkan perjalanan kehidupan manusia. Dari saat anak kecil menjawab surat-surat dengan lampu di atas meja, hingga saat dewasa yang disimbolkan dengan bersetubuh, matahari tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita berkembang dan mengubah pandangan kita tentang dunia, elemen-elemen dasar kehidupan tetap tidak berubah.

Pengalaman dan Persepsi Pribadi: Puisi ini menyoroti bahwa pengalaman dan persepsi terhadap dunia adalah subjektif dan beragam. Anak kecil yang menyangka lampu di atas meja sebagai matahari adalah contoh dari bagaimana persepsi bisa berbeda-beda dari satu individu ke individu lainnya. Ini menekankan pentingnya memahami bahwa realitas tidak selalu seragam.

Pesan Mendalam: Di balik simbolisme dan perubahan perspektif, puisi ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang hubungan manusia dengan alam semesta dan perjalanan penemuan diri. Matahari, yang tetap ada di atas sana, mengingatkan kita akan keberadaan kita yang sementara di bawah cahaya dan bayangan-Nya.

Dengan demikian, puisi "Tentang Matahari" adalah sebuah puisi yang menggambarkan kompleksitas pengalaman manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Dengan menggunakan matahari sebagai simbol, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan kehidupan dan makna keabadian di bawah cahaya matahari yang selalu bersinar.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Tentang Matahari
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.