Puisi: Pada Ombak Selatan (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Pada Ombak Selatan" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan keindahan alam, kekuatan alam, dan perasaan seseorang yang merenungkan momen yang ...
Pada Ombak Selatan


Angin yang nakal
Menyapu rambut ikalmu
Dari arah laut. Butiran pasir
Berhamburan ke udara
Seakan kabut
Yang ingin menguraikan diri

Surya melenggang
Melewati rembang petang
Benang-benang halusnya
Menerpa wajahmu

Ada rona
Di pipimu
Kilau tembaga
Di retak bibirmu

Kugerus garam
Pada semenanjung
Yang cekung. Pundakmu
Menggelinjang
Menikung

Ada ubur-ubur
Di susumu
Hutan lindung
Di bawah pusarmu

Kukayuh sampan
Pada ombak selatan
Yang ganas. Kudengar
Napasmu lepas
Kudengar menderas

Ada goa
Di hutanmu
Binatang buas
Di pedalaman hatimu

Kulempar sauh
Dari ujung buritan
Yang goyah. Suaramu
Tinggal lenguh
Tinggal desah

Ada lagu
Dalam eranganmu
Sudut basah
Yang dihuni rindu

Angin tenggara
Menghalau napasmu
Ke gigir usia. Hamburan batu
Menjadi debu di udara

Ada sunyi
Di ujung lidahmu
Pisau belati
Yang merobek kelambu

Kuikuti alun ombak
Pada palung
Yang dalam. Pinggulmu
Bergelombang
Bergoyang

Ada diam
Di pejam matamu
Sesungging senyuman
Yang disembunyikan waktu

Surya menghilang
Di balik tebing karang
Seperti pintu
Yang menutup diam-diam

Seperti lampu
Yang meredup pelan-pelan


2007

Sumber: Membaca Lambang (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Pada Ombak Selatan" karya Acep Zamzam Noor adalah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam, kekuatan alam, dan perasaan seseorang yang merenungkan momen-momen yang dalam.

Deskripsi Alam: Puisi ini memulai dengan deskripsi angin, pasir, dan matahari, menciptakan gambaran alam yang indah dan dramatis. Penyair menggambarkan bagaimana alam bisa memiliki kekuatan dan keindahan yang luar biasa.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini juga menggambarkan hubungan yang erat antara individu (penyair atau karakter dalam puisi ini) dengan alam. Ada sentuhan alam yang mengubah penampilan dan perasaan karakter dalam puisi ini, seperti rambut yang disapu oleh angin laut dan kilau tembaga di bibirnya.

Imaji: Penyair menggunakan banyak gambaran atau imaji dalam puisi ini untuk menciptakan gambaran yang kuat dan penuh warna bagi pembaca. Misalnya, ada gambaran ubur-ubur di susu, hutan lindung di bawah pusar, dan goa di hutan hati.

Perasaan dan Emosi: Meskipun puisi ini penuh dengan deskripsi alam, ia juga mencoba menyampaikan perasaan dan emosi karakter. Ada sentuhan sensualitas dalam deskripsi tersebut, seperti pinggul yang bergelombang dan mata yang memancarkan senyuman yang tersembunyi.

Perubahan dan Transformasi: Puisi ini menggambarkan perubahan karakter yang mungkin terjadi selama pengalaman di alam tersebut. Ada perasaan berlanjut dan perubahan dalam suasana hati, dari kegembiraan awal hingga keheningan di akhir puisi.

Penutup yang Misterius: Puisi ini berakhir dengan deskripsi matahari yang menghilang di balik tebing karang seperti pintu yang menutup diam-diam. Ini bisa diinterpretasikan sebagai akhir dari momen yang mendalam atau perubahan yang misterius yang terjadi.

Secara keseluruhan, puisi ini adalah contoh yang indah dari bagaimana seorang penyair dapat menggunakan bahasa dan deskripsi alam untuk menyampaikan perasaan, pengalaman, dan perubahan yang kompleks dalam sebuah karya sastra. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan manusia dengan alam dan perasaan yang muncul dari pengalaman tersebut.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Pada Ombak Selatan
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.