Puisi: Proses Letupan Kapur Sirih (Karya Afrizal Malna)

Puisi: Proses Letupan Kapur Sirih Karya: Afrizal Malna
Proses Letupan Kapur Sirih


Batu kapur sirih mulai direndam dengan air. Bentuk-bentuknya yang seperti batu karang itu mulai mengeluarkan asap dalam genangan airnya, dan genangan uap di atasnya. Bentuk-bentuknya mulai luruh, seperti bukit-bukit melelah dan letupan-letupannya.

Akan muncul permukaan kapur yang sudah berubah menjadi lumpur putih dan lembutnya yang panas. Lumpur kapur dalam gelembung-gelembung berasap, suara mendidih dan letupannya menggenggam uap panas hingga ke ujung lidahku. Seperti akan nada yang meledak dalam lumpur kapur itu, dan mengusir bayangan hitam dari letupannya.

Proses ini akan berhenti dan seluruh batu kapur berubah menjadi lumpur kapur putih kental. Uapnya menatap dinding-dinding bayangan hitam. Tangan dan kakiku menggenggam letupan-letupan uapnya. Dan lidah yang tertelan bayangan hitam.

Kapur ini panas. Kulit jari-jari tangan biasanya akan melepuh. Rasa perih dari kulit yang mengelupas, mengeluarkan kutu-kutu yang mati di dalamnya. Melepaskan jiwa yang tak bisa lagi terharu, yang terlalu percaya kepada ketukan pintu dan membisukan dering telefon.

Proses yang menggodaku untuk mengangkat kamar tidur dan meletakkannya dalam amplop surat bersegel. Pekerjaan yang rasanya tidak ada gunanya, tetapi aku melihat proses letupannya ketika melepaskan tekanan udara panas. Mulut puisi yang memuntahkan percakapan tentang kepergian. Kamar tidur yang menyimpan bayangan tentang pelukan dan terhisap letupan kapur sirih. Satu botol bayangan pintu. Satu botol kapur sirih. Keduanya mengecat mimpiku menjadi sebelum bermimpi.

Sumber: Museum Penghancur Dokumen (2013)

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Proses Letupan Kapur Sirih
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.