Puisi: Lena Jiwa yang Nestapa (Karya Joshua Igho)

Puisi "Lena Jiwa yang Nestapa" karya Joshua Igho mengeksplorasi tema-tema kehampaan, kesendirian, dan keinginan untuk melarikan diri dari penderitaan.
Lena Jiwa yang Nestapa
(: Wa Ode Wulan Ratna)

Ciptakanlah kematianmu dari dasar sunyi
hirup aroma luka dengan jantung menganga
masukkan serpihan masa lalumu
ke dalam paru-paru yang membiru
potonglah urat pikiranmu
akan kuundang angin dari penjuru musim
untuk menghempaskan jasadmu ke batas cakrawala
lena, lena jiwa yang nestapa.

2011

Analisis Puisi:

Puisi "Lena Jiwa yang Nestapa" karya Joshua Igho adalah sebuah karya yang mengeksplorasi tema-tema kehampaan, kesendirian, dan keinginan untuk melarikan diri dari penderitaan. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif, penyair menciptakan gambaran tentang proses menghadapi kesedihan yang mendalam.

Eksplorasi Tentang Kematian dan Kesunyian: Penyair menggambarkan kematian sebagai pelarian dari kesunyian dan penderitaan yang melanda. Dengan mengajak pembaca untuk "ciptakanlah kematianmu dari dasar sunyi", puisi ini menciptakan gambaran tentang keinginan untuk mengakhiri kesedihan dengan merangkul kematian. Penggunaan kata-kata seperti "sunyi" dan "jantung menganga" menyoroti kesunyian dan kesendirian yang mendalam yang dirasakan oleh subjek puisi.

Penggunaan Imaji yang Kuat untuk Menggambarkan Penderitaan: Melalui imaji-imaji seperti "aroma luka" dan "paru-paru yang membiru", penyair menciptakan gambaran yang kuat tentang penderitaan dan kehampaan yang dialami oleh subjek puisi. Serpihan masa lalu yang dimasukkan ke dalam paru-paru yang membiru mewakili beban emosional yang terus membayangi dan menghantui.

Keinginan untuk Melarikan Diri dari Penderitaan: Puisi ini juga mencerminkan keinginan subjek untuk melarikan diri dari penderitaan dengan mengundang kematian untuk mengakhiri kesengsaraan. Namun, penggunaan kata-kata seperti "lena jiwa yang nestapa" menunjukkan bahwa pelarian ini tidak akan memberikan kedamaian yang diharapkan, melainkan hanya akan menyebabkan kehampaan yang lebih dalam.

Puisi "Lena Jiwa yang Nestapa" menggambarkan perjalanan emosional subjek yang merasakan kesunyian dan kehampaan yang mendalam. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imaji yang kuat, penyair menciptakan gambaran tentang keinginan subjek untuk mengakhiri penderitaan dengan merangkul kematian. Namun, puisi ini juga menyoroti bahwa pelarian ke kematian tidak akan membawa kedamaian yang diharapkan, melainkan hanya akan meninggalkan kesunyian dan kehampaan yang lebih dalam.

"Puisi Joshua Igho"
Puisi: Lena Jiwa yang Nestapa
Karya: Joshua Igho
© Sepenuhnya. All rights reserved.