Analisis Puisi:
Puisi "Aktor" karya Goenawan Mohamad menggambarkan perasaan seorang aktor yang melalui proses dramatis dari pertunjukan teater hingga akhir hidupnya.
Simbolisme Pintu dan Ruang-Rias: Puisi ini dimulai dengan gambaran aktor yang menutup pintu terakhir dan meninggalkan ruang-rias yang kosong. Pintu dan ruang-rias menjadi simbol kepergian, kesendirian, dan refleksi tentang masa lalu yang telah dilalui oleh sang aktor.
Sentimen Terhadap Kematian dan Pengalaman Teater: Ada sentimen yang kuat terhadap kematian dan pengalaman teater yang terasa mendalam dalam puisi ini. Aktor merenungkan pengalaman hidupnya di atas panggung, termasuk saat-saat dramatis seperti ketika merasakan pisau menikam atau mendengar akordeon bernyanyi.
Penolakan Terhadap Melankoli: Meskipun ada kesan melankolis dalam penggambaran kehidupan aktor yang berakhir, sang aktor menolak melankoli itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa meski menghadapi kematian dan kesendirian, aktor tetap mempertahankan semangatnya.
Keinginan untuk Tiga Detik Terakhir yang Yakin: Ada keinginan yang kuat dalam aktor untuk memiliki tiga detik terakhir yang yakin, di mana di dalamnya terdapat ketenangan dan kepastian. Ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan yang penuh drama dan ketidakpastian, ada keinginan untuk menemukan momen kecil yang membawa kedamaian.
Dengan demikian, puisi "Aktor" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan hidup seorang aktor, dari panggung teater hingga momen terakhirnya, dengan penggunaan simbol dan gambaran yang kuat untuk menyampaikan tema-tema tentang kehidupan, kematian, dan pengalaman teater.
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.