Puisi: Harum Rambutmu (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Harum Rambutmu" menggambarkan keindahan alam dan perasaan cinta serta kerinduan dengan cara yang puitis dan memikat.
Harum Rambutmu

Kupatah tangkai kusuma kukucup
kendati mencari wangi asli
cempaka tinggal tergulai lampai
sayang tanganku hendak mencapai.

Teja! Hanya cempaka ditayang daun
aneka bunga menutup bumi
impian lama datang mengalun
kerana kusuma kenangan diri.

Harum rambutmu terasa ada
dalam bunga duduk tersembunyi
suma mana ratna mulia
kanda sibuk tengah mencari.

Pohon rendah dinaungi kemuning
puteri dilindungi payung kembang
bunga adinda kencana ramping
irama kusuma abang seorang.

Wangi tertebar membawaku ragu
mengembang abang ke hari lampau
harum sepadan wangi rambutmu
kalau terurai kita bergurau.

Melur! Duta rindu di purnama raya
kawan sendu di sunyi malam
ratna rupa di hulu kemala
penambah manis jiwa pendiam.

Sumber: Buah Rindu (1941)

Analisis Puisi:
Puisi "Harum Rambutmu" karya Amir Hamzah adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan keindahan alam dan perasaan dalam ungkapan puisi yang puitis. Dengan bahasa yang indah dan imaji yang kaya, Amir Hamzah menggambarkan kecantikan alam dan perasaan yang mendalam terhadap objek yang dicintainya.

Keindahan Alam: Puisi ini menciptakan gambaran keindahan alam yang kaya dan memikat. Dari gambaran cempaka yang tergulai hingga pohon kemuning yang dinaungi, pembaca dihadapkan pada panorama alam yang subur dan penuh warna.

Rasa Cinta dan Kerinduan: Amir Hamzah menggambarkan perasaan cinta dan kerinduan yang mendalam melalui gambaran bunga dan wanginya. Rambut yang harum menjadi metafora bagi kehadiran dan keindahan yang diinginkan, sementara bunga-bunga yang disebutkan menggambarkan keindahan dan keanggunan objek yang dicintainya.

Nostalgia dan Kenangan: Puisi ini juga mencerminkan nostalgia dan kenangan masa lalu. Penggunaan kata-kata seperti "kenangan diri" dan "impian lama" mengisyaratkan pada kejadian masa lampau yang masih membekas dalam ingatan dan perasaan sang penyair.

Kecantikan dan Kebahagiaan: Dalam puisi ini, kecantikan alam dan kehadiran objek yang dicintainya menciptakan suasana kebahagiaan dan ketenangan. Wangi rambut yang disandingkan dengan keharuman bunga-bunga menjadi lambang keindahan dan kebahagiaan yang ditemukan dalam kesederhanaan alam.

Bahasa yang Puitis: Amir Hamzah menggunakan bahasa yang puitis dan imaji yang kaya untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman. Penggunaan kata-kata yang indah dan pemilihan metafora yang kuat memberikan dimensi artistik yang mendalam pada puisi ini.

Dengan demikian, puisi "Harum Rambutmu" adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan alam dan perasaan cinta serta kerinduan dengan cara yang puitis dan memikat. Puisi ini tidak hanya menghadirkan keindahan visual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kecantikan alam dan kompleksitas perasaan manusia.

Amir Hamzah
Puisi: Harum Rambutmu
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.