Puisi: Di Atas Batu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Di Atas Batu" tidak hanya menggambarkan momen yang sederhana, namun juga menyampaikan kedalaman makna melalui simbolisme dan hubungan ...
Di Atas Batu

ia duduk di atas batu dan melempar-lemparkan kerikil
    ke tengah kali
ia gerak-gerakkan kaki-kakinya di air sehingga
    memercik ke sana ke mari
ia pandang sekeliling: matahari yang hilang – timbul di
    sela goyang daun-daunan, jalan setapak yang
    mendaki tebing kali, beberapa ekor capung –
ia ingin yakin bahwa benar-benar berada di sini

1981

Sumber: Horison (Juli, 1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Atas Batu" karya Sapardi Djoko Damono adalah suatu karya sastra yang merangkai kata-kata dengan indah untuk menggambarkan momen dan perasaan seorang individu yang duduk di atas batu.

Penggunaan Imaji Visual: Puisi ini kaya akan imaji visual yang mendalam. Penyair menciptakan gambaran yang jelas tentang aksi sang individu yang duduk di atas batu, melemparkan kerikil ke kali, dan merasakan percikan air. Gambaran tentang matahari, daun-daunan yang bergerak, dan capung menambah dimensi visual dalam puisi ini.

Simbolisme Batu: Batu yang dijadikan tempat duduk menjadi simbol yang mungkin memiliki makna mendalam. Batu sering kali diasosiasikan dengan ketenangan, kestabilan, atau bahkan keabadian. Mungkin, kehadiran sang individu di atas batu mencerminkan keinginan untuk menemukan kedamaian dan kestabilan dalam momen tersebut.

Kegiatan Sederhana Sebagai Ekspresi Kehadiran: Penggambaran aksi melemparkan kerikil dan meremukkan air menggambarkan kegiatan sederhana yang dapat menjadi simbol kehadiran manusia dalam alam semesta yang lebih besar. Meskipun kegiatan tersebut tampak kecil, namun merasakannya dengan penuh perhatian dapat menciptakan momen yang berarti.

Hubungan dengan Alam Sekitar: Penyair menjelajahi hubungan sang individu dengan alam sekitar. Penyair menciptakan suasana yang menggambarkan keselarasan dengan alam, mulai dari matahari yang bergerak, daun-daunan yang berayun, hingga capung yang melayang. Semua ini menyiratkan rasa kekaguman terhadap keindahan alam.

Pencarian Kepastian Kehadiran: Dengan merenung sekitarnya, sang individu di atas batu tampak mencari kepastian akan keberadaannya di tempat tersebut. Pandangannya yang mencari matahari yang hilang-timbul dan pengecekan sekitar dengan melihat capung dan jalan setapak mencerminkan keinginan untuk yakin bahwa momen tersebut nyata dan dia benar-benar berada di sana.

Kesejajaran dengan Alam: Melalui pengamatan dan aksi sederhana di alam, puisi ini menciptakan kesejajaran antara manusia dan alam. Sang individu tampak menjadi bagian integral dari alam, merasakan dan merayakan momen tersebut sebagaimana alam merayakannya.

Puisi "Di Atas Batu" tidak hanya menggambarkan momen yang sederhana, namun juga menyampaikan kedalaman makna melalui simbolisme dan hubungan dengan alam. Sapardi Djoko Damono berhasil menciptakan suasana yang tenang dan indah, memungkinkan pembaca untuk merenungkan kehadiran manusia dalam konteks yang lebih luas.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Di Atas Batu
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.