Puisi: Depan Sekretariat Negara (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Depan Sekretariat Negara" menggambarkan momen penghormatan dan kesedihan atas para korban yang gugur. Dengan menggunakan gambaran yang kuat ...
Depan Sekretariat Negara

Setelah korban diusung
Tergesa-gesa
Ke luar jalanan

Kami semua menyanyi
‘Gugur Bunga’
Perlahan-lahan

Prajurit ini
Membuka baretnya
Air mata tidak tertahan

Di puncak Gayatri
Menundukkan bendera
Di belakangnya segumpal awan.

1966

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Depan Sekretariat Negara" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan momen yang sarat emosi dan penghormatan terhadap para korban yang gugur. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran dan metafora untuk mengekspresikan rasa duka dan penghormatan yang mendalam terhadap para pahlawan.

Gambaran Momen Penghormatan: Puisi ini menggambarkan momen penghormatan terhadap para korban yang gugur dengan sangat kuat dan tajam. Penyair menggambarkan suasana yang hening dan penuh emosi di depan Sekretariat Negara di mana para prajurit dan semua orang berkumpul untuk menghormati para korban.

Penggunaan Lagu "Gugur Bunga": Penyair menggunakan lagu "Gugur Bunga" sebagai simbol penghormatan dan kesedihan atas para korban yang gugur. Lagu ini menciptakan atmosfer yang lebih dalam dan melankolis, mengingatkan pembaca akan pengorbanan dan keberanian para pahlawan.

Ekspresi Emosi Prajurit: Penyair menggambarkan ekspresi emosi yang mendalam dari para prajurit yang menghadiri upacara penghormatan. Mereka membuka baret dan air mata mereka tidak terbendung, menunjukkan rasa hormat dan kesedihan yang dalam atas kehilangan yang mereka alami.

Simbolisme Bendera dan Awan: Simbolisme bendera yang ditundukkan dan segumpal awan di belakangnya menggambarkan suasana yang suram dan melankolis. Bendera yang ditundukkan adalah simbol penghormatan dan penghargaan, sementara segumpal awan melambangkan kesedihan dan kerinduan.

Kehormatan dan Pengorbanan: Puisi ini merangkum tema-tema kehormatan dan pengorbanan. Penghormatan kepada para korban yang gugur dan keberanian para prajurit untuk membuka diri secara emosional menunjukkan kedalaman rasa hormat dan penghargaan terhadap jasa-jasa para pahlawan.

Puisi "Depan Sekretariat Negara" adalah sebuah puisi yang menggambarkan momen penghormatan dan kesedihan atas para korban yang gugur. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan simbolisme yang mendalam, penyair berhasil menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap para pahlawan yang telah berkorban demi negara. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti pengorbanan, kehormatan, dan keberanian dalam melawan tirani dan kejahatan.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Depan Sekretariat Negara
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.