Puisi: Jembatan Iblis dari Keningku (Karya Afrizal Malna)
Puisi: Jembatan Iblis dari Keningku
Karya: Afrizal Malna
Jembatan Iblis dari Keningku
(Buat BOT, Marianne dan Elia)
Sebuah gereja dalam salju. Kursinya membekukan kekosongan.
Pintunya menutup musim dingin. Salin masih terus membekukkan
sunyi. Di Gotthard, melewati Zurich ke Andemartt, sebuah hotel
dalam salju. Albergo San Gottardo. Pintunya menutup musim
dingin dari 5 menit musim panas. Lima jam mendaki,
menyesatkan diri dalam lubang-lubang udara. Kota telah berlalu
dalam kenangan memasak dan mesin printer. Lembah-lembah
Urseren dan Laventina. Setiap belokan, melingkar. Arsitektur
kesunyian, melingkar. Konstruksi kesedihan, melingkar.
Mengubah warna kenangan dan gua-gua bekas peninggalan
militer. Melingkar di bawah tebing-tebing batu di atas tebing-
tebing batu yang kembali ke bawah dan ke atas. Ke luar dan ke
dalam.
Cahaya dari bukit-bukit batu, mengelupas melewati erangan salju di musim panas, benturan antara yang berlalu dan
berkelanjutan. Ruang di sini terus menciptakan dirinya berulang-
ulang, untuk menyesatkan waktu dalam perjanjian antara iblis
dan pendeta suci Gottardo, antara monumen kesunyian dan
tebing-tebing sejarah. 800 tahun lalu melewati tebing-tebing
Schollenen dan Reuss, di atas jembatan Teufelsbrucke, iblis yang
tertipu seekor kambing. Di bawahnya, air dari lelehan salju
masih terus mengalirkan potret-potret perang Napoleon. Tubuh
melawan tubuh, membuktikan waktu. Jiwa melawan jiwa, membuktikan yang berulang. Udara menjadi begitu curam, 9 derajat di bawah kultur yang ketakutan.
6 jam berjalan kaki, turun dari kecuraman waktu, sampai di Airolo. Makan malam di Lauzers, di tepi sungai. Di tepi bayanganku yang curam.
Sumber: Kompas (Minggu, 3 Februari 2013)
Puisi: Jembatan Iblis dari Keningku
Karya: Afrizal Malna
Biodata Afrizal Malna:
- Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.