Puisi: Musim Gugur Telah Turun di Rusia (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Musim Gugur Telah Turun di Rusia" karya Taufiq Ismail mengajak pembaca untuk meresapi keindahan alam dan merenungkan perubahan yang tak ...
Musim Gugur Telah Turun di Rusia


Seekor burung raksasa pada suatu malam cuaca mengembangkan sayapnya yang perkasa mengibas-ngibaskannya gemuruh dan lena maka rontoklah bulu beledru di langit tua dan biru gugur dan gugur melayang dan berbaur

        Musim gugur telah turun di Rusia.

Berjuta bintik kapas warna putih angsa pada suatu malam cuaca naik mengambang bersama dan menggeliatlah dia menggelepar menyerakkan warna dan aroma

        Musim panas melayang di atas Rusia.

Dengan malasnya burung itu terbang sayapnya mengibaskan angin agak dingin daun-daun beriozka jadi berganti warna burung raksasa tiba di atas kutub utara dia berkaca sekilas di laut terus melayang ke bagian bumi yang lain seraya membagi-bagikan angin yang agak dingin

        Musim gugur telah turun di Rusia.


1970

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Musim Gugur Telah Turun di Rusia" karya Taufiq Ismail membawa pembaca dalam perjalanan keindahan alam yang berubah, mengekspresikan musim gugur di Rusia melalui gambaran puitis yang kaya.

Metafora Burung Raksasa dan Musim Gugur: Puisi dimulai dengan gambaran burung raksasa yang mengembangkan sayap perkasa, mengibas-ngibaskan sayapnya dengan gemuruh dan lena. Metafora burung raksasa ini menciptakan citra kekuatan alam yang megah dan meresap. Rontoknya bulu beledru di langit tua dan biru menjadi lambang pergantian musim, mengisyaratkan bahwa musim gugur telah tiba di Rusia.

Bintik Kapas Warna Putih Anak Angsa dan Musim Panas yang Melayang: Puisi berlanjut dengan gambaran berjuta bintik kapas warna putih anak angsa yang mengambang di malam cuaca. Metafora ini menciptakan citra kelembutan dan keindahan yang melekat pada musim panas yang berlalu. Musim panas di Rusia digambarkan sebagai sesuatu yang menggeliat dan melayang, memberikan kesan kehangatan dan warna.

Daun-daun Beriozka yang Berganti Warna: Dengan malasnya burung, daun-daun beriozka di Rusia mulai berganti warna. Ini menciptakan gambaran visual musim gugur dengan warna-warni dedaunan yang berubah menjadi nuansa oranye, kuning, dan merah. Proses ini memberikan kesan alam yang tenang dan damai, menggambarkan perubahan alam secara perlahan.

Perjalanan Burung Raksasa ke Kutub Utara dan Penyebaran Angin Dingin: Burung raksasa melanjutkan perjalanan menuju kutub utara dan kemudian ke bagian bumi yang lain, menyebarkan angin yang agak dingin. Ini menciptakan gambaran perubahan suhu dan penyebaran musim gugur ke seluruh Rusia. Pergeseran ini memberikan nuansa dinamis dan perubahan dalam puisi.

"Musim Gugur telah Turun di Rusia": Penggunaan kalimat ini pada akhir puisi menciptakan efek repetisi yang memperkuat kesan bahwa musim gugur telah benar-benar tiba di Rusia. Ini juga menekankan pentingnya momen tersebut dalam perjalanan alam dan mengundang pembaca untuk merenungkan pergantian musim yang signifikan.

Puisi "Musim Gugur Telah Turun di Rusia" karya Taufiq Ismail merupakan karya yang memukau dengan gambaran alam yang indah dan perubahan musim yang puitis. Dengan menggunakan metafora dan imaji yang kuat, puisi ini berhasil menciptakan suasana musim gugur yang tenang dan meresap. Pilihan kata-kata yang kaya dan struktur repetitif pada akhir puisi menggambarkan perasaan pentingnya momen musim gugur di Rusia. Keseluruhan, puisi ini mengajak pembaca untuk meresapi keindahan alam dan merenungkan perubahan yang tak terelakkan dalam siklus kehidupan.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Musim Gugur Telah Turun di Rusia
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.