Puisi: Aku Tulis Puisi (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Aku Tulis Puisi" karya Sosiawan Leak adalah refleksi mendalam mengenai alasan mengapa seseorang menulis puisi. Puisi ini mengungkapkan ....
Aku Tulis Puisi


Aku tulis puisi
karena nurani perlu diterjemahkan
sedang Tuhan kuasa berfirman
maka penyair pun boleh merangkai kata
mengeja kesadaran biarpun terbata.

Aku tulis puisi
meski aku mengerti kadang tak berarti
karena puisi bukanlah ayat Tuhan
yang sah memanah surga atau neraka
puisi tak pula undang-undang
yang kadang sumbang
membidik kebenaran dan kesalahan
dalam ruangan pengadilan yang
dipancang tiang-tiang uang.

Aku tulis puisi
karena kegelisahan naif tuk dibungkam
meski ku tahu
kebijakan tak lagi mampu
melawan pucuk senapan.

Aku tulis puisi
karena ayat-ayat dekat sekarat
dan undang-undang semakin gampang diperkosa
menjelma buih di tiap sudut mulut
singa dan serigala

Aku tulis puisi
karena luka meski disembuhkan
biarpun kesakitan.

Aku tulis puisi
karena hidup harus dilunaskan.

Aku tulis puisi
sebelum segala terpejam
kepayahan.


Sumber: Dunia Bogambola (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Tulis Puisi" karya Sosiawan Leak adalah refleksi mendalam mengenai alasan mengapa seseorang menulis puisi. Puisi ini mengungkapkan pandangan dan motivasi penyair dalam merangkai kata-kata menjadi puisi, menghadirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna dan peran puisi dalam konteks manusia dan kehidupan.

Ekspresi Nurani dan Penerjemahan: Puisi ini menggambarkan puisi sebagai alat untuk menerjemahkan nurani seseorang. Penulis mengemukakan bahwa nurani perlu diterjemahkan ke dalam kata-kata, dan puisi merupakan sarana yang memungkinkan penyair mengungkapkan dan mengkomunikasikan perasaan batin mereka. Ini menggarisbawahi peran puisi sebagai ekspresi pribadi yang dapat merangkai kata-kata menjadi bentuk pemahaman yang lebih jelas.

Keterbatasan Makna dan Kekuatan Puisi: Meskipun puisi adalah cara untuk menyampaikan perasaan dan pemahaman, penyair juga mengakui keterbatasan makna dan kekuatan puisi. Puisi bukanlah ayat Tuhan yang memiliki otoritas mutlak, atau undang-undang yang dapat memastikan kebenaran dan kesalahan. Ini menunjukkan bahwa walaupun puisi dapat mengungkapkan pandangan dan pemikiran, ia juga memiliki batas-batasnya dalam memahami kompleksitas dunia.

Penolakan terhadap Kebijakan dan Kegelisahan: Puisi ini menggambarkan penyair sebagai orang yang mengekspresikan kegelisahan dan penolakan terhadap kebijakan yang tidak mampu lagi melawan kekerasan dan kemerosotan di dunia. Puisi dianggap sebagai saluran untuk menyuarakan keberatan dan merespons ketidakadilan, bahkan ketika realitas menunjukkan bahwa kebijakan tidak mampu mengatasi masalah.

Menghadapi Penderitaan dan Pencarian Makna: Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup sebagai perjuangan melawan penderitaan dan pencarian makna. Penyair menciptakan gambaran tentang puisi sebagai bentuk ungkapan yang mampu meredakan luka meski tidak dapat sepenuhnya menghilangkannya. Melalui puisi, penyair merangkai kata-kata untuk menghadapi dan memaknai kenyataan hidup yang sering kali penuh dengan tantangan.

Akhir Sebelum Kepayahan: Puisi ini mengakhiri dirinya dengan menyatakan bahwa penyair menulis puisi sebelum "segala terpejam" dan sebelum "kepayahan." Ini mengisyaratkan urgensi dan kebutuhan untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan pandangan sebelum akhir yang tak terhindarkan datang.

Puisi "Aku Tulis Puisi" adalah refleksi mendalam tentang peran puisi sebagai sarana ekspresi, penerjemahan nurani, dan bentuk perlawanan terhadap penderitaan dan ketidakadilan. Puisi ini merangsang pembaca untuk merenungkan mengenai makna dan peran puisi dalam menghadapi kompleksitas kehidupan dan menjelajahi berbagai aspek manusia.

Sosiawan Leak
Puisi: Aku Tulis Puisi
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.