Puisi: Ballada Anita (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Ballada Anita" karya W.S. Rendra menggambarkan perjalanan emosional dan psikologis seorang wanita yang menghadapi cobaan dan penderitaan.
Ballada Anita


Ketakutan berbentuk lembut bercokol di dadanya
bicara dalam kenekatan memacu lepas-lepas butir darah-butir darah,
meratai bunga-bunga, membungai tiap usia
sebelum dikejuti pintu menutup baginya.

Anita.
Memacu kuda garang, merasuk hidup jalang
ditolaknya setiap perhentian.

Anita.
Dikutukinya cinta sarang cemburu, degil dan duka
berpacu juga ia yang terlanda rebah di kakinya.

Sampai tiba-tiba terpaling kepalanya
satu binar caya mengubah warna iklim
lelaki berotot mengurungnya pada cinta
yang dengan angkuh memandang ke darahnya berpacuan.

Anita.
Lelaki itu memperkosanya di ladang
hujan gerimis menambah ribut dada dan alang-alang,
lalu meninggalkannya dengan dingin mata
menenggelamkan diri bagi bahasa cinta.

Anita.
Derai gerimis menampar muka
kutuk membalik mendera dirinya
dadanya yang subur terguncang-guncang oleh damba.

Anita.
Dijatuhkannya dirinya dari menara.


Sumber: Ballada Orang-Orang Tercinta (1957)

Analisis Puisi:
Puisi "Ballada Anita" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan, pengalaman, dan perjuangan seorang wanita bernama Anita. Puisi ini menggambarkan konflik batin dan penderitaan yang dialami Anita dalam menjalani kehidupannya. Berikut adalah analisis lebih lanjut tentang puisi ini:

Ketakutan dan Kekuatan: Puisi ini menggambarkan perasaan ketakutan yang ada di dalam diri Anita. Ketakutan ini mungkin berhubungan dengan pengalaman traumatis yang pernah dialaminya. Namun, seiring dengan waktu, Anita juga menunjukkan kekuatan dalam menghadapi ketakutan ini.

Pertarungan Batin: Dalam puisi ini, Anita menggambarkan pertarungan batin yang dialaminya. Dia berbicara tentang keteguhan hatinya dalam menghadapi berbagai rintangan dan penderitaan. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kegigihan seseorang dalam mengatasi cobaan hidup.

Cinta dan Penderitaan: Puisi ini mencerminkan hubungan antara cinta dan penderitaan. Anita mengutuk cinta yang datang dengan cemburu, degil, dan duka. Ini menciptakan gambaran tentang kompleksitas emosi yang terlibat dalam hubungan percintaan.

Kekerasan dan Trauma: Puisi ini menggambarkan kekerasan fisik yang dialami oleh Anita. Dia mengungkapkan pengalaman traumatisnya ketika dia diperlakukan dengan kejam oleh seorang lelaki. Puisi ini menciptakan gambaran tentang dampak psikologis dari pengalaman traumatis ini.

Perubahan dan Kepemimpinan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perubahan dalam hidup Anita. Dia menggambarkan perubahan dalam pandangan hidup dan kepemimpinan yang mengarahkannya untuk mengejar kebebasan dan pemahaman tentang cinta yang sejati.

Simbolisme Cuaca: Cuaca dalam puisi ini digunakan sebagai simbol emosi dan perubahan dalam hidup Anita. Gerimis yang menampar muka mencerminkan konflik dan penderitaan emosional, sementara hujan yang lebat menggambarkan perubahan dalam hidupnya.

Penyerahan Diri: Puisi ini mengakhiri dengan Anita menjatuhkan dirinya dari menara. Ini bisa diinterpretasikan sebagai tindakan penyerahan diri atau mungkin bahkan tindakan putus asa dalam menghadapi penderitaan.

Puisi "Ballada Anita" menggambarkan perjalanan emosional dan psikologis seorang wanita yang menghadapi cobaan dan penderitaan dalam hidupnya. Puisi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang kompleksitas perasaan manusia, keteguhan hati, dan perubahan dalam hidup yang terpicu oleh pengalaman traumatis.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Ballada Anita
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.