Puisi: Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku" menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan, kekosongan, dan ...
Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku

Berjaga padamukah lampu-lampu ini, cintaku
yang memandang tak teduh lagi padamu.
Gedung-gedung memutih memanjang
membisu menghilang dari sajakku.

Tapi kita masih bisa mencinta, jangan menangis.
Tapi kita masih bisa menunggu. Raja-raja akan lewat
dan zaman-zaman akan lewat.
Sementara kita tegak menghancur 1000 kiamat.

1963

Analisis Puisi:

Puisi "Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku" karya Goenawan Mohamad menggambarkan sebuah perasaan kehilangan, kekosongan, dan kepedihan yang melanda seseorang yang merenungkan hubungan yang telah berakhir.

Perasaan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam. Lampu-lampu yang padam menjadi simbol dari hubungan yang telah berakhir. Kehadiran mereka yang dahulu memberikan cahaya dan kehangatan kini telah lenyap, meninggalkan seseorang dalam kegelapan dan kesendirian.

Kosong dan Teduh: Penyair menggambarkan bahwa pandangan mereka tidak lagi merasakan ketenangan atau kehangatan dalam hubungan yang telah berakhir. Gedung-gedung yang memutih dan memanjang menciptakan gambaran yang sunyi dan sepi, mencerminkan keadaan hati yang hampa.

Pencinta yang Tegar: Meskipun dalam keadaan yang penuh kesedihan dan kehampaan, penyair mengungkapkan bahwa meskipun hubungan telah berakhir, mereka masih bisa mencintai dan menunggu. Ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup.

Optimisme Tersembunyi: Meskipun kegelapan dan kesedihan meliputi suasana puisi, ada juga nuansa optimisme yang terkandung di dalamnya. Meskipun raja-raja (simbol dari kekuatan atau kekuasaan) dan zaman-zaman akan berlalu, cinta dan harapan tetap ada, bahkan di tengah-tengah kehancuran dan kehilangan.

Kekuatan dalam Kehancuran: Penyair mengekspresikan bahwa meskipun hidup penuh dengan perubahan dan kepahitan, seseorang harus tetap tegar menghadapi 1000 kiamat, simbol dari kehancuran atau kekacauan terbesar. Ini menggambarkan keteguhan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Secara keseluruhan, puisi "Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku" merupakan puisi yang menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan, kekosongan, dan kesulitan hidup, namun juga menunjukkan kekuatan dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan tersebut.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.