Puisi: Sunyi Itu Duka (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Sunyi Itu Duka" karya Amir Hamzah mengundang pembaca untuk merenungkan makna sunyi dalam kehidupan manusia, dari sisi duka hingga pencerahan.
Sunyi Itu Duka

Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lampus.


Sumber: Nyanyi Sunyi (1937)

Analisis Puisi:
Puisi "Sunyi Itu Duka" karya Amir Hamzah adalah karya yang singkat namun padat makna. Dengan empat baris yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan pemikiran yang dalam.

Pentingnya Sunyi: Puisi ini menyoroti peran penting sunyi dalam kehidupan manusia. Sunyi seringkali diasosiasikan dengan kesepian dan kehampaan, tetapi dalam puisi ini, sunyi dianggap sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kekosongan. Sunyi memiliki dimensi yang dalam dan misterius.

Sunyi sebagai Duka: Di baris pertama, penyair menyatakan bahwa "Sunyi itu duka." Ini menggambarkan bagaimana sunyi sering kali dihubungkan dengan kesedihan dan penderitaan. Sunyi bisa menjadi pengingat akan kehilangan atau kekosongan yang dirasakan oleh seseorang.

Sunyi sebagai Kudus: Di baris kedua, sunyi dianggap kudus. Hal ini menunjukkan bahwa sunyi juga bisa menjadi suatu bentuk kerohanian atau ketenangan. Dalam sunyi, seseorang dapat menemukan kehadiran spiritual atau pengalaman keagamaan yang mendalam.

Sunyi sebagai Lupa: Baris ketiga menegaskan bahwa sunyi juga bisa berarti lupa. Sunyi memungkinkan seseorang untuk merenung dan melepaskan diri dari keramaian dunia. Dalam ketenangan sunyi, seseorang dapat melupakan masalah dan kegelisahan yang ada.

Sunyi sebagai Lampus: Kata "lampus" dalam baris terakhir memiliki makna yang agak ambigu. Secara harfiah, "lampus" bisa diartikan sebagai cahaya yang redup atau terang. Dalam konteks puisi ini, "lampus" mungkin mengacu pada pencahayaan yang terjadi dalam sunyi. Sunyi dapat membawa pencerahan atau penemuan yang baru bagi seseorang.

Dengan kesederhanaan kata-kata, Amir Hamzah berhasil menyampaikan pemikiran yang dalam tentang berbagai dimensi sunyi. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna sunyi dalam kehidupan manusia, dari sisi duka hingga pencerahan.
Tengku Amir Hamzah
Puisi: Sunyi Itu Duka
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.