Puisi: Kami Bertiga (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Kami Bertiga" menghadirkan gambaran tentang keberadaan manusia bersama kekerasan dan kekuatan kata-kata. Melalui penggunaan metafora yang ...
Kami Bertiga

Dalam kamar ini kami bertiga:
aku, pisau dan kata -
kalian tahu, pisau barulah pisau kalau ada darah di matanya
tak peduli darahku atau darah kata.

Sumber: Hujan Bulan Juni (1994)

Analisis Puisi:

Puisi "Kami Bertiga" karya Sapardi Djoko Damono merupakan sebuah pengamatan mendalam tentang hubungan kompleks antara manusia, kekerasan, dan kekuatan kata-kata.

Metafora Pisau dan Kata: Puisi ini menggambarkan keberadaan tiga entitas di dalam kamar: manusia (aku), pisau, dan kata. Pisau dan kata digambarkan sebagai entitas yang memiliki kehadiran dan kekuatan yang sama pentingnya dengan manusia. Pisau menjadi simbol kekerasan dan potensi bahaya, sementara kata-kata menjadi simbol kekuatan bahasa dan ekspresi.

Kekuatan dan Bahaya Pisau: Dalam puisi, pisau digambarkan memiliki kekuatan yang besar, terutama saat ada darah di matanya. Ini menggambarkan bagaimana kekerasan atau ancaman fisik bisa menjadi alat yang sangat mematikan. Pisau bisa menjadi simbol segala jenis kekerasan, konflik, atau kekuasaan yang bisa menimbulkan dampak yang merugikan jika digunakan dengan tidak benar.

Kekuatan dan Keseimbangan Kata: Di sisi lain, kata-kata juga digambarkan memiliki kekuatan yang besar. Mereka bisa menjadi alat untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan pengalaman manusia. Dalam puisi ini, kata-kata menjadi mitra atau musuh pisau, tergantung pada konteksnya. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menginspirasi, atau melukai, tergantung pada bagaimana mereka digunakan.

Pertimbangan tentang Kekuatan dan Tanggung Jawab: Puisi ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan kekuatan kata-kata dan tindakan fisik. Penyair mungkin ingin menekankan pentingnya menggunakan kata-kata dengan bijaksana dan bertanggung jawab, karena kekuatan mereka untuk memengaruhi orang lain dengan cara yang positif atau negatif.

Bahasa Sederhana dengan Makna Mendalam: Sapardi Djoko Damono menggunakan bahasa yang sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Melalui metafora pisau dan kata-kata, ia menggambarkan kompleksitas hubungan antara kekerasan fisik dan kekuatan verbal.

Puisi "Kami Bertiga" menghadirkan gambaran tentang keberadaan manusia bersama kekerasan dan kekuatan kata-kata. Melalui penggunaan metafora yang kuat, puisi ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab dalam menggunakan kekuatan dan bahasa. Ini menjadi pengingat akan pentingnya memahami dan menghormati kekuatan kata-kata serta efeknya terhadap orang lain.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Kami Bertiga
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.