Puisi: Kelopak Musim Semi (Karya Taufiq Ismail)

Puisi | Kelopak Musim Semi | Karya | Taufiq Ismail |
Kelopak Musim Semi
(kepada Helen Werrbach yang memanggang rotiku kering yang menisik piamaku sobek)


Di Teluk Ikan Putih, telah terjangkar jasmaniku di pelabuhannya
Pada kapal-kapal yang masuk dan tertambat sehari-hari
Anak-anak camar bertebar atas arus melancar
Dan perbukitan dandan perlente pina-pina berduri

Di Teluk Ikan Putih menutup siang musim semi panjang
Pada langitnya keruh asap, bayang bangunan dan baja
Di perut kota bangkitlah malam sambil melenggang
Dan dermaganya hening lelap, berlelehan kristal kaca

Selamat jalan, malam-malam putih berhujan kapas
Lewati perairan alim dengan pipinya dingin
Masih ada yang berlinangan di sela pori-pori karang
Kenangkan musim yang agung. Dan membelatinya angin
Berjabatlah dengan teluk kami, persinggahan di tahun datang.


Sumber: Siasat (Oktober, 1957)

Analisis Puisi:
Puisi "Kelopak Musim Semi" karya Taufiq Ismail menarik dengan beberapa elemen berikut:
  1. Deskripsi Teluk Ikan Putih: Puisi ini memberikan deskripsi yang hidup tentang Teluk Ikan Putih dengan menggunakan gambaran kapal-kapal yang masuk dan tertambat, anak-anak camar yang bertebaran di atas arus, dan perbukitan yang dandan perlente pina-pina berduri. Deskripsi ini menciptakan suasana yang kaya dan memberikan gambaran visual tentang tempat tersebut.
  2. Kontras antara siang dan malam: Puisi ini menyoroti perbedaan antara siang dan malam di Teluk Ikan Putih. Siangnya digambarkan sebagai musim semi yang panjang, dengan langit yang keruh asap dan bayangan bangunan serta baja. Di sisi lain, malamnya digambarkan sebagai malam-malam putih berhujan kapas, dengan dermaganya yang hening lelap dan kristal kaca yang berlelehan. Kontras ini menciptakan perbedaan suasana dan memberikan dimensi waktu yang kuat dalam puisi.
  3. Keindahan alam dan hubungan manusia dengannya: Puisi ini menghadirkan keindahan alam, seperti perairan alim dan sela-sela pori-pori karang. Namun, puisi juga menyinggung hubungan manusia dengan alam, baik melalui kapal-kapal yang masuk dan tertambat, anak-anak camar yang bertebaran, maupun dermaga yang berlelehan kristal kaca. Hal ini mencerminkan interaksi manusia dengan alam dan peran mereka dalam mempengaruhi lingkungan.
  4. Penghormatan terhadap musim dan waktu: Puisi ini menampilkan penghormatan terhadap musim, terutama musim semi yang panjang. Puisi ini juga menekankan pentingnya waktu dengan mengucapkan selamat jalan kepada malam-malam putih berhujan kapas dan mengenang musim yang agung. Hal ini mencerminkan pemahaman tentang siklus alam dan keberlakuan waktu yang terus berubah.
Puisi "Kelopak Musim Semi" menarik karena memberikan deskripsi yang hidup tentang Teluk Ikan Putih, mengeksplorasi kontras antara siang dan malam, dan menyampaikan hubungan manusia dengan alam serta penghormatan terhadap musim dan waktu. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang keindahan alam, interaksi manusia dengan lingkungan, dan perjalanan waktu yang terus berubah.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kelopak Musim Semi
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.