Puisi: Rahasia Cinta (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Rahasia Cinta" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan cinta sebagai fenomena yang alami, indah, dan membingkai kehidupan manusia.
Rahasia Cinta


Rahasia cinta ada pada bunga yang tak pernah ingkar
Memekarkan dirinya demi kupu-kupu
Yang membutuhkan madu untuk menitikkan serbuk sari
Pada benih hingga tumbuh buah ranum bagi kehidupan.

Rahasia cinta ada pada kesetiaan pantai yang selalu
Sabar menunggu kecupan ombak, dan atas kesabarannya
Ombak selalu bergairah memberikan kecupan pada
Bibir sang pantai, hingga tak ada detik yang terlewat
Dari kasih sayangnya.

Rahasia cinta ada pada gairah dan kesetiaan
Yang selalu mempertemukan dua hati yang saling
Merindu untuk bersua dan menyatukan nafas
Dalam kehidupan yang penuh makna.

Rahasia cinta ada pada semua yang bersedia menyayangi
Tanpa berhitung bakal mendapat apa setelah memberi
Rahasia cinta ada pada hati yang terbuka untuk menerima
Bagai samudra yang selalu ikhlas menerima tiap gelisah muara,
Menghidupi berjuta nelayan dan memeram resah
Berjuta nakhoda yang selalu merindu dermaga

Rahasia cinta ada pada hati
Yang selalu bersedia berbagi
Dari luka hingga nikmat paling sejati
Rahasia cinta ada di dalam dada
Yang tulus menjadi samudra maaf
Dengan lautan pengertian
Bagi yang satu dengan lainnya.


Kota Tua, 2010

Sumber: Percakapan dalam Kamar dan Sehimpun Sajak Lain (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Rahasia Cinta" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan esensi dan keindahan cinta melalui metafora yang dipenuhi dengan gambaran alam dan fenomena alamiah. Dalam analisis ini, kita akan membahas beberapa elemen kunci yang menyusun puisi ini.

Metafora Bunga dan Kupu-Kupu: Puisi dimulai dengan metafora tentang bunga yang tak pernah ingkar. Bunga yang mekar dan tak pernah mengingkari dirinya sendiri melambangkan keindahan dan kejujuran dalam cinta. Hubungan cinta disamakan dengan hubungan simbiosis antara bunga dan kupu-kupu yang membutuhkan satu sama lain untuk berkembang dan menghasilkan kehidupan yang subur.

Kesetiaan Pantai dan Ombak: Kesetiaan pantai yang sabar menunggu kecupan ombak menjadi gambaran menggugah tentang kesetiaan dan ketabahan dalam hubungan. Pantai yang terus-menerus menantikan ombak menciptakan citra romantisme yang tak pernah pudar. Kesabaran ini dihargai dengan kecupan yang penuh gairah dari ombak, menciptakan keterikatan yang mendalam.

Gairah dan Kesetiaan dalam Cinta: Puisi menekankan bahwa rahasia cinta terletak pada gairah dan kesetiaan. Gairah menjadi daya pendorong yang mempertemukan dua hati yang merindu, sementara kesetiaan menjadi dasar yang mengokohkan hubungan tersebut. Kombinasi keduanya menciptakan kehidupan yang penuh makna dan berharga.

Menyayangi tanpa Berhitung: Puisi menyampaikan bahwa rahasia cinta terletak pada kesediaan untuk menyayangi tanpa menghitung apa yang akan diterima sebagai imbalan. Konsep memberi tanpa berharap balasan menciptakan gambaran keikhlasan dan pengorbanan dalam cinta.

Hati yang Terbuka untuk Menerima: Puisi menyiratkan bahwa rahasia cinta juga ada pada hati yang terbuka untuk menerima. Dengan perumpamaan samudra yang ikhlas menerima gelisah muara, puisi menggambarkan bahwa hati yang terbuka dapat memahami dan mengatasi segala kesulitan, mirip dengan samudra yang memelihara berjuta nelayan dan nakhoda.

Berbagi dan Memahami di Dalam Cinta: Puisi menunjukkan bahwa rahasia cinta terletak pada kemampuan untuk berbagi, baik dalam kesedihan maupun kebahagiaan. Hati yang tulus menjadi "samudra maaf" dan "lautan pengertian," menciptakan hubungan yang penuh kedalaman dan pengertian antara pasangan.

Puisi "Rahasia Cinta" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan cinta sebagai fenomena yang alami, indah, dan membingkai kehidupan manusia. Dengan menggunakan metafora alam dan gambaran alamiah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang esensi cinta yang melibatkan keindahan, kesetiaan, keikhlasan, dan keterbukaan hati.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Rahasia Cinta
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.