Puisi: Dari Nami Island ke Everland (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Dari Nami Island ke Everland Karya: Kinanthi Anggraini
Dari Nami Island ke Everland
(: Lasinta Ari Nendra Wibawa)


Sindorim Station menyapaku, Annyonghaseyo
bersama papan wisata, bertuliskan Sharanghaeyo
kepala mengangguk dengan senyum tertunduk
musim gugur pulau Nami, yang nyaris mengetuk

Daun-daun di tanganku berubah berwarna pirang
berguguran di pulau kecil berbatas ribuan karang
kakiku bersilang di bawah ranting bersalju senja
sembari memakan Talkkalbi di pinggir dermaga

Inilah pasir yang merebut warna salem mutiara
milik satwa endemik, bergaya artis Seoul Korea
dengan ranjang langit yang menyamar biru samudra
tempat adegan penting, serial drama Winter Sonata

Akhirnya, Everland bertelur delapan belas celcius
ditemani racikan teh hijau dengan gula pasir digerus
terminum oleh genangan mata yang teramat haus
pada romantisnya picisan, tempat cinta berhumus.


Magetan, 11 Februari 2014


Catatan:
Sindorim Station = nama terminal bus di Korea Selatan.
Talkkalbi 
makanan khas Pulau Nami.

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)


Kinanthi Anggraini
Puisi: Dari Nami Island ke Everland
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.