Puisi: Pada Kaligrafi Qi Baishi (Karya Puji Pistols)

Puisi "Pada Kaligrafi Qi Baishi" mempersembahkan penghormatan pada seni, kebijaksanaan, dan kehidupan. Melalui gambaran-gambaran indah dan metafora ..
Pada Kaligrafi Qi Baishi (1)

Lelaki Qi bertualang menyusur jauh
tapi pulang jua pada batu kuburan
dingin, sesepi ornamen-ornamen abadi
pada puncak-puncak istana.

Pada Kaligrafi Qi Baishi (2)

Ajari kami menyesap tegak lurus vertikal
dari kenangan beragam hiasan

"dari sini bayang-bayang hantu
berkerumun membangun surga-surga palsu"

Pada Kaligrafi Qi Baishi (3)

Ajari kami menidurkan baris horizon
pada mata patung kim tong dan giok li
tenang, cinta sejati pulang lebih awal.

Pada Kaligrafi Qi Baishi (4)

Masa muda sembunyi dalam semangkuk sup kepiting
kesedihan kerap datang tanpa dipesan
satu meter garis terpotong kedalam ingatan.

Pada Kaligrafi Qi Baishi (5)

Di awal musim semi
sekelompok udang berdendang
Qi, ia tahu kapan memulangkan garis sepi
sepasang burung hong yang terbang
dalam rawi keheningan.

Pada Kaligrafi Qi Baishi (6)

Rambut Qi putih salju
menaungi pualam terang
yang memandang
semi peoni
sebagai perkabungan.

Analisis Puisi:

Puisi "Pada Kaligrafi Qi Baishi" karya Puji Pistols menggambarkan sebuah perjalanan spiritual dan refleksi atas kehidupan melalui simbol-simbol yang diilhami oleh seni kaligrafi klasik Qi Baishi.

Penghargaan terhadap Qi Baishi: Penyair menghormati dan mengambil inspirasi dari Qi Baishi, seorang seniman kaligrafi terkenal dari Tiongkok. Melalui puisi ini, seni kaligrafi Qi Baishi menjadi simbol kebijaksanaan, ketenangan, dan pemahaman tentang alam semesta.

Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual Qi Baishi, yang menyusuri kehidupan dengan kebijaksanaan dan ketenangan. Meskipun telah melakukan perjalanan jauh, Qi Baishi akhirnya kembali ke batu kuburan yang dingin, menandakan bahwa akhirnya kita semua akan kembali ke akar kita sendiri.

Pembelajaran dari Kaligrafi: Penyair mengajukan permohonan untuk belajar dari seni kaligrafi Qi Baishi, tidak hanya sebagai keterampilan teknis, tetapi juga sebagai simbol kebijaksanaan dan pemahaman tentang kehidupan. Pengajaran tentang kesederhanaan, ketenangan, dan kebijaksanaan ditemukan dalam goresan-goresan kuas Qi Baishi.

Refleksi atas Kehidupan: Setiap bait puisi mencerminkan refleksi atas kehidupan, kebijaksanaan, dan penerimaan akan keadaan yang datang. Pesan-pesan tentang kehidupan, kebijaksanaan, dan keindahan alam semesta tercermin dalam metafora dan gambaran yang digunakan oleh penyair.

Simbolisme Alam dan Musim: Penyair menggunakan simbolisme alam dan musim untuk mengekspresikan perubahan, pertumbuhan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Setiap musim dan fenomena alam, seperti udang yang berdendang di awal musim semi, mencerminkan siklus kehidupan dan kebijaksanaan alam semesta.

Keseimbangan dan Keheningan: Puisi ini menciptakan atmosfer keseimbangan dan keheningan yang mengundang pembaca untuk merenung dan menyelami kebijaksanaan yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Keseimbangan antara kesedihan dan keindahan, kebijaksanaan dan ketenangan, adalah tema yang mendasari puisi ini.

Simbolisme Warna dan Kontras: Warna-warna yang digunakan dalam puisi ini, seperti putih salju rambut Qi Baishi dan pualam terang, menciptakan kontras dengan musim semi yang berwarna dan penuh kehidupan. Ini mewakili kontras dalam kehidupan dan pengalaman manusia, di mana kegelapan dan kecerahan saling berdampingan.

Secara keseluruhan, puisi "Pada Kaligrafi Qi Baishi" adalah sebuah puisi yang mempersembahkan penghormatan pada seni, kebijaksanaan, dan kehidupan. Melalui gambaran-gambaran indah dan metafora yang kuat, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan kebijaksanaan yang terdalam dalam kehidupan dan alam semesta.

Puisi
Puisi: Pada Kaligrafi Qi Baishi
Karya: Puji Pistols
© Sepenuhnya. All rights reserved.