Analisis Puisi:
Puisi "Ballada Penantian" karya W.S. Rendra mempersembahkan sebuah narasi yang menggambarkan keadaan seorang gadis yang terjebak dalam penantian yang tak berujung.
Tema Penantian yang Panjang: Puisi ini menyoroti tema utama penantian yang panjang. Gadis dalam puisi menanti kepulangan lelaki petualang yang telah meninggalkannya. Pemilihan kata-kata yang tepat dan alur naratif yang kuat memberikan kedalaman pada pengalaman penantian tersebut.
Simbolisme Tahun Baru: Tahun Baru dijadikan simbol dalam puisi ini, menandakan bahwa janji-janji kepulangan lelaki tersebut tidak kunjung terpenuhi. Simbol ini menciptakan lapisan emosional yang dalam dan merujuk pada perasaan kecewa yang mendalam.
Simbol Kail Cinta: Kail cinta yang mencuat dan membenam pada hari Rabu dapat diartikan sebagai simbol cinta yang terus-menerus dan tanpa henti. Kail cinta ini merentangkan kisah cinta yang penuh dengan liku-liku dan kegagalan, mewakili perjuangan gadis tersebut dalam merayakan cinta yang telah hilang.
Simbol Dendam yang Terkubur: Dendam gadis tersebut yang terkubur di bawah jendela memberikan nuansa mistis pada cerita. Simbolisme ini menggambarkan betapa dendamnya yang suci dan tak terhapuskan, bahkan setelah kematian. Dendam tersebut berkembang bersama dengan waktu, menciptakan suasana yang gelap dan misterius.
Perubahan Fisik yang Menandakan Perubahan Emosi: Perubahan fisik gadis tersebut, seperti rambut yang mengelabu, menggambarkan perubahan emosional dan fisik yang terjadi selama penantian panjang. Ini menciptakan gambaran visual tentang kesendirian dan perasaan kehilangan yang mendalam.
Ketidakberdayaan dan Akhir yang Tragis: Gadis dalam puisi menanti di bawah jendela hingga akhir hayatnya. Puisi ini menggambarkan ketidakberdayaan dan kesendirian yang dialaminya, menghasilkan akhir yang tragis.
Puisi "Ballada Penantian" karya W.S. Rendra adalah sebuah epos cinta dan dendam yang tak lekang oleh waktu. Melalui keindahan kata-kata dan simbolisme yang kuat, puisi ini menciptakan sebuah kisah yang melibatkan pembaca dalam liku-liku penantian dan kekecewaan yang mendalam.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.