Puisi: Kepada Krisyna (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Kepada Krisyna" karya Sanusi Pane adalah sebuah ungkapan yang mendalam tentang kesendirian, kekosongan, dan kerinduan seseorang akan ....
Kepada Krisyna

Aku berdiri sebatang kara,
Tidak berteman, tidak berkawan,
Tangan tertadah ke atas udara,
Jiwa menjerit disayat rawan.

Hatiku kosong, tanganku hampa,
Tidak ada yang sudah tercapai
Aku bermimpi di dalam tapa
Mengingat untung termenung lalai
O Krisyna tiadakanlah kembali
Meniup suling di tanah airku.

Biarkan daku sekali lagi
Jatuh ke dalam jurang gulita,
Supaya lupa, tidak bercita.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Krisyna" karya Sanusi Pane adalah sebuah ungkapan yang dalam tentang kekosongan dan kesendirian seseorang yang merindukan kehadiran Krisyna. Melalui penggunaan kata-kata yang puitis dan nuansa yang mendalam, pengarang menggambarkan perasaan kekosongan dan keputusasaan yang melanda dirinya.

Kesendirian dan Kekosongan: Puisi ini menggambarkan kesendirian yang mendalam yang dirasakan oleh penyair. Penggunaan kata-kata seperti "sebatang kara", "tanganku hampa", dan "hatiku kosong" menggambarkan perasaan kekosongan dan keputusasaan yang dialami oleh penyair. Ini menunjukkan bahwa ia merasa tidak memiliki apa pun dan merindukan kehadiran Krisyna untuk mengisi kekosongan tersebut.

Kerinduan akan Krisyna: Penyair dalam puisi ini jelas merindukan Krisyna dengan sangat mendalam. Ia memohon agar Krisyna kembali dan meniupkan suling di tanah airnya, memberikan kesan bahwa kehadiran Krisyna adalah sesuatu yang sangat diharapkan untuk menghilangkan kesendirian dan kekosongan dalam hidupnya.

Keinginan untuk Lupa dan Tidak Bercita: Penyair juga menyatakan keinginannya untuk melupakan dan tidak memiliki cita-cita lagi. Ini mungkin disebabkan oleh perasaan putus asa dan kekosongan yang dirasakannya. Kemungkinan, penyair merasa bahwa kehadiran Krisyna adalah satu-satunya hal yang bisa mengembalikan makna dan tujuan dalam hidupnya.

Puisi "Kepada Krisyna" adalah sebuah ungkapan yang mendalam tentang kesendirian, kekosongan, dan kerinduan seseorang akan kehadiran seseorang yang sangat penting baginya, yaitu Krisyna. Melalui penggunaan kata-kata yang puitis dan nuansa yang dalam, Sanusi Pane berhasil menyampaikan perasaan-perasaan yang mendalam dan universal tentang keputusasaan dan kerinduan akan kehadiran orang yang dicintai.

Sanusi Pane
Puisi: Kepada Krisyna
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.