Puisi: Selamat Pagi Indonesia (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Selamat Pagi, Indonesia" karya Sapardi Djoko Damono penuh dengan rasa patriotisme dan cinta terhadap Indonesia. Puisi ini menggambarkan ...
Selamat Pagi Indonesia

selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu.
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam
kerja yang sederhana;
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan
tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata para perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan;
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu.
Pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
agar tak sia-sia kau melahirkanku.
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam
padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.
aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman
yang megah,
biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,
para perempuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil
memberi salam kepada si anak kecil;
terasa benar: aku tak lain milikmu.

Sumber: Basis (Januari, 1965)

Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Pagi, Indonesia" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang penuh dengan rasa patriotisme dan cinta terhadap Indonesia. Puisi ini menggambarkan perasaan seorang individu yang merasa memiliki keterikatan kuat dengan tanah airnya.

Ungkapan Rasa Hormat: Puisi ini dimulai dengan ucapan "Selamat pagi, Indonesia," yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan penulis terhadap tanah airnya. Ungkapan ini memberikan nuansa kehangatan dan kedamaian yang melibatkan pembaca.

Simbolisme Burung Mungil: Burung mungil yang mengangguk dan menyanyi di awal puisi adalah simbol keindahan alam Indonesia dan kehidupan yang damai. Ini juga dapat menggambarkan semangat dan kebanggaan dalam diri penulis yang terinspirasi oleh keindahan alamnya.

Komitmen untuk Berkarya: Penulis mengekspresikan komitmennya untuk bekerja demi Indonesia. Dia merasa memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan cintanya pada tanah airnya melalui pekerjaan sederhana. Ini mencerminkan semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi negara dan masyarakat.

Penyebutan Masyarakat Indonesia: Puisi ini menggambarkan sejumlah elemen masyarakat Indonesia, seperti anak-anak sekolah, perempuan yang sabar, dan pekerja jalanan. Ini menciptakan gambaran tentang keragaman dan daya tahan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Simbolisme Ayam Jantan: Ayam jantan yang menegak dan menjeritkan salam pada Indonesia adalah simbol kebangkitan dan semangat patriotisme. Bendera yang berkibar di sayapnya menciptakan citra kemajuan dan kemerdekaan.

Semangat Kemerdekaan: Puisi ini merayakan semangat kemerdekaan dan perjuangan Indonesia melalui ungkapan tentang "benteng kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit." Ini adalah pengingat tentang nilai-nilai kemerdekaan dan kebangsaan yang harus dijaga.

Pesan Keberlanjutan: Puisi ini berakhir dengan pernyataan bahwa penulis akan selalu mengingat wajah-wajah dan perasaan orang-orang Indonesia yang membara. Ini adalah pesan tentang pentingnya memelihara semangat dan komitmen terhadap tanah air sepanjang waktu.

Puisi "Selamat Pagi, Indonesia" adalah ungkapan cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia. Penulis dengan penuh semangat mengekspresikan komitmennya untuk berkontribusi pada kemajuan dan kebahagiaan tanah airnya. Puisi ini merayakan semangat kemerdekaan dan membangkitkan rasa nasionalisme pada pembacanya.
Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Selamat Pagi Indonesia
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.