Sumber: Tonggak (1987)
Analisis Puisi:
Puisi "Kupu-Kupu" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah ungkapan perasaan yang intens dan puitis tentang perjalanan hidup dan pengalaman asmara. Dalam puisi ini, penulis menggunakan gambaran-gambaran alam dan simbol-simbol untuk menggambarkan perasaannya yang mendalam.
Penulis memulai dengan menyebutkan bunga layu yang melambangkan kehilangan dan kehampaan. Ia mengungkapkan bahwa dalam tidurnya, ia memimpikan seseorang yang sangat berarti baginya, yang diibaratkan sebagai bintang-bintang yang melayarkan hatinya.
Puisi ini juga mengandung elemen keagungan alam, seperti sungai-sungai dan laut yang mengandung kekuatan dan keindahan yang tak terbatas. Penulis merasa bahwa dalam kehadiran orang yang dicintainya, ada kekuatan yang mengalir dan menghidupkan dirinya, seperti air mata yang mengering dalam doa-doanya.
Penggunaan gambaran kupu-kupu menggambarkan keindahan dan kelembutan dalam hubungan asmara. Namun, penulis menyadari bahwa kehidupan tidaklah abadi dan kematian selalu mengintai. Ia menyampaikan bahwa waktu berjalan dengan cepat, dan kita harus menghadapi takdir yang tak terelakkan.
Pada akhir puisi, penulis menyebutkan tentang pengorbanan dan pengabaian dirinya sendiri. Ia merasa seperti lembar-lembar rambut yang terlepas dan berjatuhan seperti kupu-kupu yang merontokkan serpihan kehidupan.
Puisi ini mencerminkan perasaan cinta, kehilangan, dan ketidakpastian dalam hubungan. Penulis menggunakan bahasa puitis yang menggugah imajinasi pembaca dan mengajak mereka untuk merenungkan tentang keindahan dan kerapuhan kehidupan serta kompleksitas perasaan dalam hubungan antarmanusia.
Biodata Acep Zamzam Noor:
- Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
- Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.