Puisi: Gorky (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi "Gorky" karya Agus R. Sarjono merupakan penghormatan terhadap pengarang Rusia terkenal, Maxim Gorky, yang merupakan salah satu tokoh sastra ....
Gorky


Di sebuah negeri gamang dan pilu
Gorky yang piatu melahirkan seorang ibu
untuk membuka hati dan mengasuh
hari-hari jelata yang rusuh. Bagai Musa
Ia menuntun jelata pekerja
untuk berhijrah dari kubangan vodka.
Di kerontang akar rumputan, kesadaran
konon tumbuh merimbun bagai palawija
berbuah mesra penuh janji
untuk dipanen kelak selepas fajar pagi.
Tapi sejarah selalu milik ayah.
Mereka memanennya malam-malam
hingga tak banyak yang tersisa
di ladang selain warna merah
dari jejak-jejak amarah.

Di lorong gelap jelata, di kedalaman
terbawah, ada pelacur dan pencuri
merayapi mimpi mengharap cerlang matahari.
Dan bangsawan afkiran, buruh harian,
pedagang asongan, sibuk menanam diri
dalam cerita warna-warni
karena sesekali, orang-orang merasa perlu
menyentuh jiwa papa kelabu
dengan sedikit warna ungu.

Dalam gairah, Gorky menyusun
masyarakat dari lembar-lembar kertas
dan penguasa melemparnya ke tungku
biar revolusi berkobar selalu.

Waktu berganti rezim berlalu
di tanah yang merah dan tak merah
semua berubah, kecuali pelaminan
tempat penguasa penuh gairah
menjamin jelata dan kemiskinan
agar senantiasa bisa menikah.

Tinggal Gorky: masai dan terlunta
dijahit penguasa menjadi bendera
berkibar-kibar seperti sejarah
tempat jelata terbungkam pasrah.


Sumber: Lumbung Perjumpaan (2011)

Analisis Puisi:
Puisi "Gorky" karya Agus R. Sarjono merupakan penghormatan terhadap pengarang Rusia terkenal, Maxim Gorky, yang merupakan salah satu tokoh sastra terkemuka di awal abad ke-20 dan memiliki peran signifikan dalam mengangkat isu-isu sosial dan politik melalui karya-karyanya.

Lukisan Masyarakat yang Rusuh: Puisi ini menggambarkan suatu negeri yang "gamang dan pilu," mencerminkan suasana batin dan sosial yang penuh gejolak dan ketidakpastian. Melalui gambaran ini, puisi mengakui bahwa Gorky menciptakan karya sastra yang merepresentasikan masyarakat yang penuh permasalahan dan krisis.

Gorky sebagai Pembimbing: Puisi ini menggambarkan Gorky sebagai sosok yang memimpin dan membimbing jelata pekerja. Seperti Musa yang menuntun orang Israel, Gorky membantu mereka untuk meninggalkan "kubangan vodka," yang mungkin merujuk pada kemabukan dan keterpurukan.

Tumbuhnya Kesadaran dan Janji Keberhasilan: Gorky dijelaskan seperti "Musim di akar rumputan, kesadaran / konon tumbuh merimbun bagai palawija." Ini menggambarkan perannya dalam mendorong tumbuhnya kesadaran di kalangan pekerja dan jelata. Janji keberhasilan yang ditanamkan oleh Gorky juga diungkapkan melalui kiasan "buah mesra penuh janji / untuk dipanen kelak selepas fajar pagi."

Pertarungan Melawan Kemiskinan dan Kesenjangan: Puisi ini menggambarkan kontras antara jelata dan bangsawan, pelacur dan pencuri, serta berbagai lapisan masyarakat. Gorky melalui karyanya menghidupkan kembali karakter-karakter ini dalam rangka melawan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada dalam masyarakat.

Peran Gorky dalam Revolusi: Puisi ini menyajikan Gorky sebagai sosok yang menginspirasi perubahan sosial dan politik melalui karya sastranya. Ia "menyusun / masyarakat dari lembar-lembar kertas" dan mencoba menggerakkan revolusi melalui kata-katanya.

Perubahan dan Kehilangan Idealisasi: Puisi ini mengakui perubahan yang terjadi dalam masyarakat setelah rezim berubah, menggambarkan bahwa meskipun perubahan terjadi, pelaminan kekuasaan tetap tidak berubah. Ini merujuk pada realitas bahwa meskipun upaya Gorky, banyak aspek masyarakat yang tetap tak berubah dan kekuasaan tetap memegang kendali.

Puisi "Gorky" oleh Agus R. Sarjono menggambarkan peran penting Maxim Gorky dalam menginspirasi perubahan sosial dan mengangkat isu-isu masyarakat melalui karya sastranya. Puisi ini menyoroti pengaruh Gorky sebagai pembimbing, agen perubahan, dan penyadur dalam memperjuangkan kesadaran dan perubahan di tengah ketidaksetaraan dan ketidakadilan.

Agus R. Sarjono
Puisi: Gorky
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.