Puisi: Tamu (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Tamu" karya W.S. Rendra menggambarkan bagaimana kenangan masa lalu bisa menjadi tamu yang tidak diundang namun tetap memiliki kekuatan untuk ..
Tamu

Dari mula hadir dan semerbak
aku percaya bukan racun dupa dan sedap malam -
luka lembut yang datang dari luka tersibak:
kenangan yang menang kerna diri terbenam.
(Kenangan malam, tak bisa tidur bila kau datang!)

Ah, candu kenikmatan dari luka!
Duka itu bagai orang tua yang tenang berkata:
"Willy sedang nulis Malam Stanza!"

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:

Puisi "Tamu" karya W.S. Rendra adalah karya yang membangkitkan ketajaman emosi dan mendalam, mengeksplorasi tema kenangan, luka, dan kehadiran yang mengganggu.

Kenangan yang Menyengat: Puisi ini dibuka dengan pengakuan bahwa kehadiran tamu tersebut membawa kenangan yang kuat dan menyengat. "Racun dupa dan sedap malam" menyoroti campuran aroma yang mungkin dihubungkan dengan kenangan yang datang ke pikiran penyair. Ada keberanian dalam pengakuan bahwa kenangan itu tidak selalu menyenangkan, bahkan bisa menyakitkan.

Kehadiran yang Menghantui: Lewat baris "luka lembut yang datang dari luka tersibak," penyair mengeksplorasi bagaimana kehadiran tamu ini membuka kembali luka-luka emosional yang sudah terpendam. Bahkan ketika kita berusaha melupakan atau menyembunyikan luka masa lalu, kehadiran seseorang atau sesuatu bisa membangkitkan kembali rasa sakit tersebut.

Ketegangan Antara Kenikmatan dan Penderitaan: Penyair menciptakan gambaran tentang kenikmatan yang datang dari luka, menggambarkan paradoks emosional yang muncul dari rasa sakit. "Candu kenikmatan dari luka" menggambarkan bagaimana seseorang bisa merasa tertarik atau bahkan tergantung pada pengalaman yang menyakitkan.

Dialog Internal: Baris terakhir puisi ini, "Duka itu bagai orang tua yang tenang berkata: 'Willy sedang nulis Malam Stanza!'" membawa nuansa dialog internal yang kuat. Ada suara yang tenang di tengah kekacauan emosi, menunjukkan betapa kompleksnya perasaan yang dialami oleh penyair.

Penegasan Identitas: Penyebutan nama "Willy" menunjukkan identitas penyair, memberikan kesan personal dan autentisitas pada puisi ini. Penggunaan nama pribadi juga menunjukkan bahwa kehadiran tamu tersebut menciptakan pengalaman yang sangat individual dan pribadi.

Dengan penggunaan bahasa yang mendalam dan metafora yang kaya, W.S. Rendra berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi manusia dalam puisi "Tamu". Puisi ini menggambarkan bagaimana kenangan masa lalu bisa menjadi tamu yang tidak diundang namun tetap memiliki kekuatan untuk mengganggu dan mempengaruhi kehidupan seseorang.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Tamu
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.