Puisi: Batu Karang (Karya Aldian Aripin)

Puisi "Batu Karang" mengandung pesan yang sederhana namun dalam tentang kebijaksanaan, kehati-hatian, dan respons terhadap rintangan dalam kehidupan.
Batu Karang

Kerdipan suar itu mengisyaratkan
awas di depanmu ada karang.

Juru mudi menangkap isyarat itu
lalu memutar haluan.

(Isyarat demi isyarat 'ku lontarkan mengapa selalu kau abaikan?)
  
Tanjung Balai Karimun, 1977

Analisis Puisi:

Puisi "Batu Karang" karya Aldian Aripin adalah sebuah karya singkat yang menggambarkan pesan yang dalam dan reflektif.

Metafora Batu Karang: Batu karang dalam puisi ini menjadi simbol yang mewakili hambatan atau tantangan yang muncul di depan seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, batu karang dapat melambangkan rintangan atau kesulitan yang harus dihadapi.

Kerdipan Suara sebagai Isyarat: Kerdipan suara yang disebutkan dalam puisi menjadi isyarat yang memberi tahu akan adanya batu karang di depan. Ini bisa diartikan sebagai peringatan atau pertanda tentang bahaya atau rintangan yang harus diwaspadai.

Respons Juru Mudi: Juru mudi dalam puisi mengambil tindakan dengan memutar haluan kapalnya setelah menangkap isyarat tentang batu karang. Respons ini mencerminkan kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam menghadapi rintangan atau bahaya yang mungkin muncul.

Pertanyaan yang Diajukan: Pada akhir puisi, terdapat pertanyaan yang diajukan, "Isyarat demi isyarat 'ku lontarkan mengapa selalu kau abaikan?" Pertanyaan ini bisa mencerminkan rasa frustrasi atau kekecewaan terhadap seseorang yang tampaknya sering mengabaikan peringatan atau isyarat yang diberikan.

Makna Filosofis: Secara keseluruhan, puisi ini memiliki makna filosofis tentang kebijaksanaan, kehati-hatian, dan respons terhadap tantangan dalam kehidupan. Batu karang sebagai simbol mengajarkan pentingnya kepekaan terhadap isyarat atau peringatan yang dapat membantu kita menghindari bahaya atau kesulitan di masa depan.

Puisi "Batu Karang" mengandung pesan yang sederhana namun dalam tentang kebijaksanaan, kehati-hatian, dan respons terhadap rintangan dalam kehidupan. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan bahasa yang ringkas, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya mendengarkan isyarat dan merespons dengan bijak terhadap tantangan yang muncul dalam perjalanan hidup.

"Puisi: Batu Karang (Karya Aldian Aripin)"
Puisi: Batu Karang
Karya: Aldian Aripin
© Sepenuhnya. All rights reserved.