Puisi: Diploma Pembatas Kisah (Karya A. Munandar)

Puisi "Diploma Pembatas Kisah" karya A. Munandar menggambarkan keraguan dan pertanyaan dalam sebuah hubungan.
Diploma Pembatas Kisah

Jika memang kita berdiri pada 'seharusnya'
sudah seharusnya kita berhenti
sudah seharusnya kita menjauh dari sini
dan sudah seharusnya kita tidak saling membuka diri

2018

Analisis Puisi:
Puisi "Diploma Pembatas Kisah" oleh A. Munandar merupakan penggalian atas keraguan dan perasaan pembatasan dalam sebuah hubungan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, puisi ini mengungkapkan pertanyaan dan refleksi tentang arah hubungan antara individu yang terlibat.

Pendahuluan Pertanyaan: Puisi dimulai dengan pertanyaan retoris "Jika memang kita berdiri pada 'seharusnya'", mengajukan pertimbangan tentang ekspektasi dan norma yang mungkin mengatur hubungan. Pertanyaan ini menunjukkan keraguan dan ketidakpastian tentang bagaimana hubungan harus berjalan.

Kehendak untuk Berhenti: Puisi ini menggambarkan keinginan untuk menghentikan atau menjauh dari situasi tersebut, tergambar dalam "sudah seharusnya kita berhenti," yang menunjukkan adanya rasa tidak puas dengan arah yang diambil oleh hubungan ini.

Pembatasan dan Keterbatasan: Frasa "sudah seharusnya kita tidak saling membuka diri" menyoroti pembatasan dalam hubungan ini. Ini dapat mencerminkan ketidakmampuan untuk sepenuhnya terbuka atau merasa nyaman bersama, sehingga menciptakan jarak antara individu yang terlibat.

Pesan Utama: Puisi ini secara halus mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan arah hubungan yang ada. Melalui bahasa yang sederhana, penyair menggambarkan ketidakpastian, keinginan untuk berhenti, dan perasaan terbatasnya kedalaman dalam hubungan tersebut.

Puisi "Diploma Pembatas Kisah" karya A. Munandar adalah puisi pendek yang menggambarkan keraguan dan pertanyaan dalam sebuah hubungan. Dengan bahasa sederhana, puisi ini menghadirkan gambaran tentang keinginan untuk berhenti dan keterbatasan dalam hubungan tersebut, mengundang pembaca untuk merenungkan arti dan arah hubungan secara lebih dalam.

Arief Munandar
Puisi: Diploma Pembatas Kisah
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.