Puisi: Zikir (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Zikir" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan simbolisme, yang menggambarkan proses spiritual dan pencarian ...
Zikir

Alif, alif, alif!
Alifmu pedang di tanganku
Susuk di dagingku, kompas di hatiku
Alifmu tegak jadi cagak, meliut jadi belut
Hilang jadi angan, tinggal bekas menetaskan.

Terang...
Hingga aku...
Berkesiur...
Pada...
Angin kecil...
Takdir-
Mu.

Hompimpah hidupku, hompimpah matiku.
Hompimpah nasibku, hompimpah, hompimpah.
Hompimpah!
Kugali hatiku dengan linggis alifmu
Hingga lahir mataair, jadi sumur, jadi sungai,
Jadi laut, jadi samudra dengan sejuta gelombang
Mengerang menyebut alifmu.

Alif, alif, alif!
Alifmu yang Satu
Tegak dimana-mana.

1980

Sumber: Madura, Akulah Darahmu (1999)

Analisis Puisi:
Puisi "Zikir" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan simbolisme, yang menggambarkan proses spiritual dan pencarian makna dalam kehidupan.

Simbolisme Alif (ا): Alif, huruf pertama dalam abjad Arab, menjadi pusat dari puisi ini. Alif diasosiasikan dengan banyak makna, termasuk keagungan, kekuatan, dan satu kesatuan dengan Tuhan. Dalam puisi ini, alif digambarkan sebagai pedang, susuk, dan kompas, menggambarkan kekuatan, keberanian, dan ketetapan hati.

Pencarian Makna dan Kebenaran: Puisi ini mencerminkan pencarian makna dan kebenaran yang mendalam dalam diri penyair. Alif menjadi pusat dari kehidupannya, menjadi panduan dan penunjuk arah dalam perjalanan spiritualnya. Simbolisme alif mencerminkan upaya untuk memahami dan merangkul keberadaan yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Hubungan Manusia dengan Tuhan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Melalui zikir (zikir), penyair mencari kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya. Alif menjadi sarana untuk menghubungkan diri dengan Tuhan dan menemukan makna yang lebih dalam dalam eksistensi manusia.

Pengalaman Spiritual: Penyair menyampaikan pengalaman spiritualnya melalui kata-kata yang penuh dengan emosi dan keintiman. Dia merenungkan arti keberadaannya, kehidupan, dan nasibnya dalam konteks hubungannya dengan Tuhan. Penggunaan kata-kata yang intens dan gambaran yang kuat menciptakan suasana spiritual yang mendalam.

Penggambaran Alam Semesta: Puisi ini juga menciptakan gambaran tentang alam semesta yang luas dan kekuatan alam yang mengagumkan. Melalui metafora alam, penyair menyampaikan keagungan Tuhan dan kekuatan-Nya yang mengalir melalui segala sesuatu.

Kesatuan dan Kekuatan: Alif, dalam puisi ini, mewakili kesatuan dan kekuatan yang ada dalam diri penyair dan dalam hubungannya dengan Tuhan. Melalui zikir, penyair mengalami penggalian diri dan pemahaman akan keberadaan yang lebih tinggi.

Puisi "Zikir" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah perjalanan spiritual yang menggugah hati dan pikiran pembaca. Dengan penggunaan simbolisme yang kuat dan bahasa yang indah, puisi ini merangkum esensi dari pencarian makna dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Zikir
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.