Puisi: Anak Kecil (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Anak Kecil" oleh Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pandangan sederhana dan tak terpengaruh anak kecil .....
Anak Kecil

Anak kecil itu melihat sekuntum bunga mengembang, dan itu sudah cukup baginya. Bunga memang mengembang, hidup.

Anak kecil itu tidak sedang memandang matahari yang konon menyebabkan pohon itu membiarkan bunganya mengembang.

Matahari memang tidak pernah merasa berbuat sesuatu dalam urusannya dengan pohon dan bunga.

Anak kecil itu kebetulan tidak membayangkan dirinya sebagai bunga.

Sumber: Melipat Jarak (2015)

Analisis Puisi:
Puisi "Anak Kecil" oleh Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pandangan sederhana dan tak terpengaruh anak kecil terhadap kehidupan dan alam sekitarnya. Puisi ini merangkum keajaiban alam dan pola pikir murni anak kecil dalam empat baris yang penuh dengan makna.

Tema: Tema yang dominan dalam puisi ini adalah kesederhanaan pandangan anak kecil terhadap kehidupan dan alam sekitarnya, serta perbandingan antara pandangan anak kecil dan pandangan dewasa terhadap dunia.

Pesan Sentral: Pesan yang diungkapkan dalam puisi ini adalah bahwa anak kecil memiliki pandangan yang sederhana, tak terpengaruh, dan murni terhadap alam dan kehidupan. Mereka bisa menemukan kebahagiaan dalam keajaiban sederhana, seperti melihat bunga mengembang, tanpa harus terjebak dalam interpretasi atau analisis yang rumit.

Bahasa dan Gaya Sastra: Puisi ini menggunakan bahasa sederhana dan lugas, yang mencerminkan pandangan anak kecil yang tidak rumit. Gaya bahasanya menciptakan suasana yang tenang dan mengundang pembaca untuk merenung.

Imaji dan Simbolisme: Imaji utama dalam puisi ini adalah bunga yang mengembang, yang menjadi simbol keindahan dan kehidupan alam. Bunga di sini mencerminkan keajaiban yang sederhana dan alami dalam dunia. Selain itu, matahari juga memiliki simbolisme yang kuat sebagai sumber cahaya dan kehidupan.

Analisis Kalimat per Kalimat
  • "Anak kecil itu melihat sekuntum bunga mengembang, dan itu sudah cukup baginya. Bunga memang mengembang, hidup.": Puisi dimulai dengan menggambarkan pandangan anak kecil yang mampu menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana, seperti melihat bunga mengembang. Kata "hidup" di sini mungkin mengacu pada kehidupan dan keajaiban alam.
  • "Anak kecil itu tidak sedang memandang matahari yang konon menyebabkan pohon itu membiarkan bunganya mengembang.": Kalimat ini menegaskan bahwa anak kecil tidak memikirkan atau terpengaruh oleh konsep ilmiah tentang matahari dan bagaimana pengaruhnya pada pertumbuhan bunga.
  • "Matahari memang tidak pernah merasa berbuat sesuatu dalam urusannya dengan pohon dan bunga.": Kalimat ini menekankan ketidakpedulian matahari terhadap peristiwa di bawahnya, mencerminkan pandangan alami dan tak terpengaruh alam.
  • "Anak kecil itu kebetulan tidak membayangkan dirinya sebagai bunga.": Puisi berakhir dengan pernyataan bahwa anak kecil tidak membayangkan dirinya sebagai bunga, mengindikasikan ketidakrumitan dan kejujuran pandangan anak terhadap diri mereka sendiri.
Puisi "Anak Kecil" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan pandangan sederhana dan tak terpengaruh seorang anak kecil terhadap alam dan kehidupan. Dalam empat baris yang singkat, puisi ini menyampaikan pesan tentang kebahagiaan dalam keajaiban sederhana dan perbedaan pandangan antara anak kecil dan dewasa terhadap dunia.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Anak Kecil
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.