Mishima (3)
Di luar Ashram, tiga hantu dari kuil
Mishima (4)
Aku bayangkan Mishima berkata:
Mishima (5)
30 tahun yang lalu aku pernah bersamamu ke Yudanaka
Mishima (6)
Seharusnya aku Narsisus
Mishima (7)
Lewat pintu geser, Mishima seakan melihat mereka,
Analisis Puisi:
Puisi "Mishima" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah kumpulan puisi yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan, pemikiran, dan perasaan yang terkait dengan tokoh dan tema tertentu. Dalam puisi ini, Goenawan Mohamad merangkai kata-kata dengan indah untuk mengungkapkan pandangannya tentang kehidupan, kematian, dan ketidakpastian manusia.
Menggambarkan Kehidupan dan Kematian: Puisi ini merangkum berbagai momen dalam kehidupan Mishima, seorang tokoh kontroversial dalam sejarah Jepang yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri yang dramatis. Penyair memberikan gambaran perjalanan hidup Mishima dari masa muda hingga akhirnya terbaring dengan tikar di bawah langit-langit. Puisi ini menghadirkan gambaran kehidupan dan kematian yang kontras, dengan menunjukkan bahwa pada akhirnya, semua orang harus menghadapi kematian.
Kejadian dalam Ruangan: Puisi ini menggambarkan kejadian yang terjadi dalam ruangan, seperti Mishima yang berbaring atau mendengarkan suara jam. Hal ini menciptakan suasana yang tenang dan introspektif, mengajak pembaca merenung tentang arti kehidupan dan perjalanan waktu.
Mitos dan Filosofi: Beberapa bagian puisi mengandung referensi terhadap mitos dan filosofi. Misalnya, kata "Narsisus" mengacu pada tokoh mitologi Yunani yang terobsesi dengan bayangannya sendiri. Hal ini mengajak pembaca merenung tentang tema identitas, obsesi, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Perasaan Kehilangan dan Penghapusan Nama: Ada elemen perasaan kehilangan yang kuat dalam puisi ini. Dalam bagian ketujuh, ada referensi terhadap kehilangan nama seseorang yang terhapus. Ini bisa diartikan sebagai kehilangan identitas atau penghapusan jejak dalam sejarah. Perasaan ini menciptakan suasana nostalgia dan kerinduan.
Citra Alam dan Kehidupan Manusia: Puisi ini juga mengandung citra-citra alam yang kuat, seperti pemandangan hutan, langit-langit, dan langit. Citra-citra ini mungkin mencerminkan kedalaman dan kompleksitas kehidupan manusia, serta rasa kecil dan sementara manusia dalam skala alam semesta.
Pemikiran Pribadi: Meskipun puisi ini mengacu pada tokoh nyata dan tema umum, penyair juga menciptakan sentuhan pribadi dengan merangkai kata-kata dengan cara khasnya. Hal ini memberikan dimensi emosi dan perenungan yang lebih dalam.
Puisi "Mishima" karya Goenawan Mohamad menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan pemikiran, termasuk kehidupan, kematian, identitas, dan filosofi. Dengan penggunaan kata-kata yang indah, puisi ini mengajak pembaca merenung tentang eksistensi manusia dalam konteks yang lebih luas dan mendalam.
Puisi: Mishima
Karya: Goenawan Mohamad
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.