Puisi: Marquez (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi "Marquez" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan manusia dalam dunia yang penuh dengan perubahan, ....
Marquez


Di tengah wabah cholera, cinta abadi
adalah orang yang selamat dari kapal karam
bagai jenderal berkaki bengkak yang terbatuk
menyusuri labirin Amerika Latin/dunia ketiga
dalam gerilya abadi seratus tahun sunyi
untuk bisa pulang ke haribaan tersayang
semacam perempuan atau negeri-negeri
yang mengisut dan beruban olah penantian.

Selepas badai daun, para diktatur gugur
dan bersemi kembali. Sebagian berwarna-warni
bagai mawar atau beo yang dicat sendiri.
Maka seperti Macondo, orang-orang disergap lupa
hingga benda-benda kembali harus diberi nama.
Setelah semua derita sudah bisa kembali diingat
diam-diam rakyat belajar menangkap malaikat
yang luka dan mengurungnya di kandang
sebagai pelipur lara. Mereka tak punya uang
untuk membeli obat tidur dan naik kapal terbang
untuk bisa lelap sepanjang perjalanan
bernegara yang dikemudikan tiran yang malang.

Perjalanan itu begitu panjang dan melelahkan
serupa ziarah asing ke tempat-tempat asing
kadang mereka singgah di negeri-negeri
tempat para pesulap dan tukang obat
menawarkan salep atau puyer palsu penyembuh
negeri-negeri yang lumpuh atau keracunan.
Kadang mereka bertemu kolonel-kolonel berdebu
yang menghabiskan waktu di pengasingan
membacai surat-surat yang tak pernah ada.

Setelah bertahun-tahun dengan keras
belajar mengucapkan selamat jalan
pada sang presiden yang tak juga kunjung pergi,
orang-orang kembali disergap lupa
hingga benda-benda kembali harus diberi nama.
Hanya anak-anak abadi yang diam-diam
menyalakan lampu di malam- malam tertentu
hingga cahaya menjelma air membanjiri kota
tempat mereka menyelam dan melayari puisi
dari perabotan rumah dan derita sehari-hari.


Sumber: Lumbung Perjumpaan (2011)

Analisis Puisi:
Puisi "Marquez" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan manusia dalam dunia yang penuh dengan perubahan, penderitaan, dan harapan. Puisi ini terinspirasi oleh karya-karya Gabriel Garcia Marquez, seorang penulis terkenal dari Amerika Latin yang dikenal dengan gaya penceritaannya yang magis-realistis.

Gambaran Perjalanan dan Penderitaan: Puisi ini menggambarkan perjalanan panjang dan penuh penderitaan yang dialami oleh manusia, seperti perjalanan jenderal berkaki bengkak yang terbatuk menyusuri labirin Amerika Latin. Ini dapat diartikan sebagai simbolik dari perjalanan hidup dalam dunia yang kompleks dan terkadang keras.

Cinta Abadi dan Kehidupan: Puisi ini menyentuh tema cinta abadi yang bertahan di tengah-tengah wabah cholera dan penderitaan. Cinta abadi di sini mungkin menggambarkan tekad dan semangat manusia untuk bertahan dan melawan segala rintangan, seperti seorang yang selamat dari kapal karam.

Makna Macondo: Referensi terhadap Macondo, yang merupakan tempat fiksi dalam karya Marquez, dapat diartikan sebagai gambaran tentang masyarakat dan kehidupan yang terus berubah dan berkembang. Seperti Macondo yang mengalami perubahan dari kehancuran hingga kembalinya kemakmuran, manusia juga mengalami perubahan dan perjalanan dalam hidupnya.

Tema Pengabaian dan Pemulihan Ingatan: Puisi ini mengungkapkan bagaimana manusia sering kali mengabaikan atau melupakan penderitaan dan derita yang pernah dialami dalam perjalanan hidupnya. Namun, dengan waktu, mereka juga belajar untuk mengingat dan mencari pemulihan, seperti dalam kalimat "setelah semua derita sudah bisa kembali diingat."

Anak-Anak Abadi dan Cahaya dalam Kegelapan: Puisi ini menyoroti peran anak-anak dalam memelihara cahaya harapan dalam dunia yang sulit. Anak-anak abadi yang "diam-diam menyalakan lampu di malam-malam tertentu" dapat diartikan sebagai simbolik dari generasi yang tetap memiliki semangat dan harapan dalam menghadapi tantangan.

Puisi "Marquez" oleh Agus R. Sarjono menggambarkan perjalanan panjang dan penuh perubahan dalam kehidupan manusia, dengan mengambil inspirasi dari karya-karya Gabriel Garcia Marquez. Puisi ini mengangkat tema penderitaan, perubahan, harapan, dan pemulihan, sambil mengaitkannya dengan elemen-elemen magis-realistis yang khas dalam karya Marquez. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna dalam perjalanan hidup dan nilai cinta serta ketahanan dalam menghadapi berbagai cobaan.

Agus R. Sarjono
Puisi: Marquez
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.