Puisi: Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (Karya Beni Setia)

Puisi "Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan" secara mendalam menggambarkan konsep arwah dan bagaimana mereka dihadapi di masa depan.
Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (1)

Usia pelan menggiring ruh
memasuki masa lalu, serta
dinobati dan diberi kostum,
dikekalkan di dalam peran
yang dilakoni selama hidup.

Seratus tahun kemudian
anak cucu memutuskan lagi
tanpa bisa membela diri
mutlak dianggap cuma dorna
bukan kresna 
tercatat.
tak bisa mengelak lagi

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (2)

: Di masa depan arwah menjawab
semua pertanyaan-Nya 
jawaban jujur,
dengan kesaksian si anggota tubuh.


Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (3)

Banyak keinginan tetap tinggal
sebagai keinginan. Melulu jadi
hanya luka hanya perih
(hanya yang terus dikenangkan
hanya keinginan yang kekal
arwah keinginan penasaran)

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (4)

Kulit dan daging yang melapuk.
Belatung yang tumbuh pada yang membusuk
Pada yang kosong. Kelongsong.

2016

Analisis Puisi:

Puisi "Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan" karya Beni Setia adalah sebuah refleksi mendalam tentang konsep arwah dan bagaimana mereka dihadapi di masa depan.

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (1): Puisi dimulai dengan gambaran tentang usia yang perlahan-lahan membawa ruh masuk ke masa lalu. Metafora ini menggambarkan bagaimana arwah menghadapi masa lalunya dengan "kostum" dan "peran" yang dimainkan selama hidup. Namun, pada masa depan, keturunan tidak lagi memperhatikan atau menghormati peran yang dimainkan oleh arwah tersebut, menganggapnya hanya sebagai "dorna" yang tidak berarti.

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (2): Bagian ini menggambarkan bagaimana arwah di masa depan memberikan jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan-Nya. Ada penekanan pada kesaksian yang diberikan oleh bagian tubuh yang telah membusuk, memberikan gambaran tentang kejujuran dan ketidaksepakatan antara keinginan hidup dan realitas setelah kematian.

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (3): Bagian ini menyoroti keinginan yang tetap ada bahkan setelah kematian. Keinginan-keinginan tersebut hanya menjadi luka dan perih bagi arwah, tetapi mereka terus menghantui dan dikenang. Metafora ini menunjukkan bahwa keinginan manusia tidak pernah benar-benar mati, bahkan setelah meninggalkan dunia ini.

Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (4): Puisi diakhiri dengan gambaran tentang kerapuhan dan kebusukan tubuh fisik yang telah meninggal. Metafora ini menciptakan gambaran yang kuat tentang siklus kehidupan dan kematian, serta proses pembusukan yang tidak dapat dihindari.

Puisi "Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan" secara mendalam menggambarkan konsep arwah dan bagaimana mereka dihadapi di masa depan. Melalui berbagai metafora dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan realitas kehidupan dan kematian serta keabadian keinginan manusia.

Beni Setia
Puisi: Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.