Puisi: Prajurit Jaga Malam (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Prajurit Jaga Malam" adalah salah satu karya Chairil Anwar, salah satu penyair Indonesia terkenal yang tergabung dalam Angkatan '45....
Prajurit Jaga Malam
(Versi Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus)

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu....
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

Prajurit Jaga Malam
(Versi Tiga Menguak Takdir)
pro Bahar + Rivai

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam,
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama kau menjaga daerah yang mati ini.

Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, berlucut debu...
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu.

1948

Analisis Puisi:
Puisi "Prajurit Jaga Malam" adalah salah satu karya Chairil Anwar, salah satu penyair Indonesia terkenal yang tergabung dalam Angkatan '45. Puisi ini menggambarkan perasaan dan pemikiran seorang prajurit yang bertugas menjaga daerah yang sunyi pada malam hari. Puisi ini menyoroti tema-tema seperti perjuangan, ketidakpastian, dan keberanian.

Gambaran Prajurit Jaga Malam: Puisi ini menggambarkan seorang prajurit atau pejuang yang bertugas menjaga daerah pada malam hari. Deskripsi pemuda-pemuda lincah dan tua-tua keras yang bermata tajam menggambarkan kesungguhan dan keberanian mereka dalam menjalankan tugasnya. Mereka memiliki impian kemerdekaan dan keyakinan yang kuat akan masa depan.

Kemerdekaan sebagai Impian: Prajurit yang digambarkan dalam puisi ini memiliki mimpi kemerdekaan yang bersinar seperti bintang-bintang. Impian ini menjadi harapan dan kepastian di sisi prajurit yang menjaga daerah tersebut. Puisi ini juga mencerminkan semangat perjuangan dan cita-cita merdeka yang kuat pada masa itu.

Ketidakpastian Waktu dan Nasib: Puisi ini menyoroti ketidakpastian waktu dan nasib. Prajurit mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi pada waktu dan takdirnya. Hal ini mencerminkan suasana ketidakpastian pada masa peperangan dan perjuangan kemerdekaan.

Pujian pada Prajurit Berani: Puisi ini juga mencerminkan pujian dan apresiasi penyair terhadap prajurit yang berani hidup dan masuk menemui malam. Keberanian ini diyakini sebagai bentuk keteguhan jiwa dan semangat juang dalam menghadapi masa-masa sulit dan sunyi pada malam hari.

Keindahan Bahasa dan Simbolisme: Chairil Anwar menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna dalam puisi ini. Ia memadukan simbol-simbol seperti malam yang berwangi mimpi dan berlucut debu untuk menggambarkan suasana dan perasaan prajurit jaga malam. Simbolisme ini memberikan kedalaman dan kesan mendalam pada puisi ini.

Puisi "Prajurit Jaga Malam" karya Chairil Anwar adalah puisi yang menggambarkan perasaan dan pemikiran seorang prajurit yang bertugas menjaga daerah pada malam hari. Puisi ini mencerminkan semangat perjuangan, cita-cita kemerdekaan, ketidakpastian waktu, dan keberanian dalam menghadapi masa-masa sulit. Bahasa indah dan simbolisme yang digunakan oleh Chairil Anwar memberikan kekayaan makna pada puisi ini dan membuatnya menjadi salah satu karya sastra yang berharga dalam sejarah sastra Indonesia.

Chairil Anwar
Puisi: Prajurit Jaga Malam
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.