Puisi: Perahu Kertas (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Perahu Kertas" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang melukiskan perjalanan waktu dan perubahan, serta menggambarkan ....
Perahu Kertas

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan
    kau layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang,
    dan perahumu bergoyang menuju lautan.
"Ia akan singgah di bandar-bandar besar," kata seorang
    lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan ber-
    bagai gambar warna-warni di kepala. Sejak itu kau
    pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang
    tak pernah lepas dari rindumu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,
    "Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir
    besar dan kini terdampar di sebuah bukit."

Sumber: Horison (Juli, 1982)

Analisis Puisi:
Puisi "Perahu Kertas" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang melukiskan perjalanan waktu dan perubahan, serta menggambarkan ketidakpastian dan harapan dalam hidup. Melalui imaji perahu kertas yang menjadi simbol, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan hidup, pengalaman, dan penerimaan terhadap perubahan.

Tema Sentral: Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan waktu, perubahan, harapan, dan ketidakpastian dalam hidup manusia. Puisi ini menggambarkan perahu kertas sebagai simbol harapan dan perubahan, serta mencerminkan bagaimana pengalaman hidup dapat membentuk pandangan dan persepsi seseorang terhadap dunia.

Perahu Kertas sebagai Simbol Harapan: Perahu kertas yang dibuat oleh kanak-kanak melambangkan harapan dan impian dalam hidup. Perahu ini menjadi lambang keinginan untuk menjelajahi dunia, meraih prestasi, dan mencapai tujuan hidup. Proses membuat dan meluncurkan perahu kertas mencerminkan semangat dan harapan anak yang penuh dengan keyakinan bahwa perahu tersebut akan mencapai tempat-tempat jauh.

Perjalanan Waktu dan Perubahan: Puisi ini menggambarkan perjalanan waktu dengan menghubungkan perahu kertas yang awalnya dilayarkan di kali yang tenang dengan kemudian berlayar di lautan yang lebih besar. Ini mencerminkan perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu, dari masa kanak-kanak yang penuh dengan harapan hingga kedewasaan yang membawa pengalaman dan tantangan.

Ketidakpastian dan Penerimaan Terhadap Perubahan: Kabar tentang perahu kertas yang digunakan dalam banjir besar dan terdampar di bukit mencerminkan ketidakpastian dalam hidup. Puisi ini menunjukkan bahwa meskipun harapan dan impian bisa terwujud, ada juga tantangan dan perubahan yang tak terduga. Namun, kesan terakhir puisi ini menggambarkan penerimaan terhadap perubahan tersebut, diwakili oleh ucapan Nuh.

Bahasa dan Imaji: Puisi ini menggunakan bahasa sederhana namun kaya akan imaji, seperti perahu kertas, tepi kali, lautan, bandar-bandar besar, dan bukit. Imaji-imaji ini menghidupkan pengalaman dan perjalanan yang digambarkan dalam puisi.

Puisi "Perahu Kertas" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perjalanan waktu, perubahan, harapan, dan ketidakpastian dalam hidup manusia. Melalui simbol perahu kertas, puisi ini merangkai cerita yang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna harapan, pengalaman, dan penerimaan terhadap perubahan dalam perjalanan hidup.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Perahu Kertas
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.