Puisi: Anak-Anak Indonesia (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi: Anak-anak Indonesia Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Anak-Anak Indonesia


Kehilangan ladang di kampung mereka
Anak-anak Indonesia merangkak
di lorong-lorong gelap kota
Berjejal mereka di gerbong-gerbong

Kereta api senja
Terimpit dalam gubuk-gubuk
tanpa jendela
Anak-anak Indonesia akan digiring
kemanakah mereka

Bagai berjuta bebek mereka bersuara menyanyi
lagu tanpa syair dan nada
Sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia
berderet di tepi jalan raya
menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung-
gedung berkaca yang selalu tertutup pintu-pintunya.

Dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja
tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi
Terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan dan lapangan
golf katanya)

Anak-anak Indonesia tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-
kaki hotel dan biro-biro ekspor tenaga kerja
Anak-anak Indonesia, akan dibawa kemanakah
Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa
yang bisa menolong nasib mereka?


1996

Analisis Puisi:
Beberapa hal menarik dalam puisi "Anak-Anak Indonesia" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebagai berikut:
  1. Ketidakadilan sosial: Puisi ini menggambarkan ketidakadilan sosial yang dialami oleh anak-anak Indonesia. Mereka kehilangan ladang di kampung halaman mereka dan terpaksa merangkak di lorong-lorong gelap kota. Puisi ini menggambarkan perpindahan anak-anak dari lingkungan pedesaan ke perkotaan yang kurang menyenangkan, di mana mereka terperangkap dalam gubuk-gubuk tanpa jendela.
  2. Kondisi hidup yang sulit: Puisi ini menggambarkan kondisi hidup yang sulit yang dialami oleh anak-anak Indonesia. Mereka mengalami keterbatasan ekonomi dan terpaksa mencari pekerjaan, namun seringkali dibuang atau terusir ke daerah transmigrasi. Mereka tercecer di pasar-pasar kota, kaki-kaki hotel, dan biro-biro ekspor tenaga kerja. Puisi ini mencerminkan tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi.
  3. Keputusasaan dan pertanyaan tentang masa depan: Puisi ini mengekspresikan keputusasaan anak-anak Indonesia dalam mencari pekerjaan dan kesempatan pendidikan. Mereka antre lowongan kerja dari pagi hingga sore, tetapi seringkali terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka. Puisi ini mengajukan pertanyaan retoris tentang arah masa depan mereka, ketika bangku sekolah tidak lagi menjadi harapan yang dapat membantu mereka.
Puisi ini menggambarkan realitas pahit yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia dalam konteks sosial dan ekonomi. Penyair mengkritik ketidakadilan dan menggugah kesadaran tentang kondisi yang sulit ini. Puisi ini memberikan suara kepada anak-anak Indonesia yang terpinggirkan dan menjadi pengingat akan perlunya perhatian dan tindakan untuk memperbaiki keadaan mereka.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Anak-Anak Indonesia
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.