Puisi: Rindu Tak Terkuburkan (Karya Beni Setia)

Puisi "Rindu Tak Terkuburkan" merupakan ungkapan tentang perjuangan dan kepedihan seseorang dalam menghadapi rindu yang mendalam dan tidak pernah ...
Rindu Tak Terkuburkan

Gelisah menyasar lambung, bagai
sedang menghaluskan permukaan
rindu, dengan amplas nomor 12 --
miang baja mengkilaskan suasana hati

Aku tidak lagi jenak mengenangkanmu
-- siksa berulang, ramadan memanjang 
tanpa ada lebaran dan takbiran; sedang
mercon bersidentam menyerukan kangen

Seperti perempuan hamil, dengan si
janin mati sebelum melahirkan: aku
menanggung cinta selamanya -- melampaui
penguburan bawah kanopi bambu rimbun

Nun. Tapi aku kembali setia menjemput
kembali ke pintu halaman -- meski kaki
tidak jejak seperti selama itu. Mengambang.

2015

Analisis Puisi:

Puisi "Rindu Tak Terkuburkan" karya Beni Setia menggambarkan rasa rindu yang mendalam dan tidak terlupakan.

Gelisah dan Rindu: Penyair menggambarkan gelisah dan kegelisahan yang melanda hatinya dengan menggunakan metafora lambung yang diseret dan dirusak oleh rindu. Rindu digambarkan seperti proses penghalusan permukaan dengan amplas, menunjukkan betapa rindu itu menyiksa dan meresahkan.

Pengalaman Tanpa Terlepas: Penyair mengekspresikan betapa rindu itu melekat dalam setiap pengalaman hidupnya. Ia merasa terikat dengan kenangan yang tidak dapat dilupakan, bahkan saat merayakan momen-momen seperti Ramadhan, yang seharusnya penuh dengan kegembiraan, namun masih diselimuti oleh rindu yang menghantui.

Kehilangan dan Kesetiaan: Puisi menyampaikan perasaan kehilangan dan kesetiaan yang mendalam. Seperti perempuan hamil yang kehilangan janinnya sebelum melahirkan, penyair merasakan kehilangan yang abadi dan kesetiaan yang terus menerus, meskipun cintanya tidak dapat terkuburkan.

Penguburan yang Tidak Terlaksana: Penyair merujuk pada gagasan tentang penguburan rindu di bawah kanopi bambu rimbun, namun merasa bahwa rindu itu tetap mengapung di permukaan, tidak pernah benar-benar terkubur atau terlupakan.

Kembali dan Mengambang: Meskipun perasaan rindu itu menghantui, penyair tetap setia dan kembali ke pintu halaman kenangan yang penuh dengan rindu. Namun, ia merasa seperti mengambang, tidak memiliki pijakan yang pasti dalam menghadapi rindu yang terus menghantuinya.

Puisi "Rindu Tak Terkuburkan" merupakan ungkapan tentang perjuangan dan kepedihan seseorang dalam menghadapi rindu yang mendalam dan tidak pernah terlupakan. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan gambaran yang mendalam, penyair berhasil menyampaikan kerumitan dan kompleksitas perasaan rindu yang menghantuinya.

Beni Setia
Puisi: Rindu Tak Terkuburkan
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.