Puisi: Aku Diburu Pemerintahku Sendiri (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Aku Diburu Pemerintahku Sendiri" karya Wiji Thukul menggambarkan keinginan yang kuat untuk merdeka dan tidak terpengaruh oleh tindakan ....
Aku Diburu Pemerintahku Sendiri


Aku diburu pemerintahku sendiri
layaknya aku ini
penderita penyakit berbahaya

Aku sekarang buron
tapi jadi buron pemerintah yang
lalim
bukanlah cacat
pun seandainya aku dijebloskan
ke dalam penjaranya

Aku sekarang terlentang
di belakang bak truk
yang melaju kencang
berbantal tas
dan punggung tangan

Kuhisap dalam-dalam
segarnya udara malam
langit amat jernih
oleh jutaan bintang

Sungguh
baru malam ini
begitu merdeka paru-paruku

Malam sangat jernih
sejernih pikiranku
walau penguasa hendak
mengeruhkan
tapi siapa mampu mengusik
ketenangan bintang-bintang?


Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Diburu Pemerintahku Sendiri" karya Wiji Thukul menggambarkan perasaan ketidakadilan yang dialami oleh individu yang dicari oleh pemerintah. Puisi ini juga menggambarkan keinginan yang kuat untuk merdeka dan tidak terpengaruh oleh tindakan represif pemerintah.

Ketidakadilan: Puisi ini mengeksplorasi tema ketidakadilan yang dialami oleh individu yang menjadi buruan pemerintah. Pelaku puisi merasa bahwa dirinya diburu oleh pemerintahnya sendiri seperti seorang penjahat, meskipun dia adalah penderita penyakit yang tidak berbahaya.

Ironi: Puisi ini menciptakan ironi dengan menggambarkan orang yang buron sebagai pemerintah yang lalim. Ironi ini menggambarkan paradoks ketika pemerintah yang seharusnya melindungi warganya malah menjadi ancaman bagi mereka.

Keinginan untuk Merdeka: Meskipun berada dalam situasi yang sulit, pelaku puisi mengekspresikan keinginannya untuk merdeka. Malam yang jernih dan penuh bintang digambarkan sebagai simbol kebebasan dan ketenangan, dan meskipun pemerintah mungkin mencoba mengganggu, bintang-bintang tetap tidak terusik.

Simbolisme Bintang: Bintang-bintang dalam puisi ini melambangkan kebebasan, kejernihan pikiran, dan ketenangan. Mereka juga dapat diartikan sebagai harapan yang tak tergoyahkan.

Perasaan Merdeka: Puisi ini mengakhiri dengan perasaan merdeka yang begitu kuat, bahkan di tengah tekanan dari pemerintah. Ini menunjukkan ketahanan dan tekad individu untuk tetap setia pada prinsip-prinsip kebebasan.

Puisi "Aku Diburu Pemerintahku Sendiri" menggambarkan konflik antara individu dan pemerintah, ketidakadilan yang dirasakan oleh individu tersebut, dan keinginan yang kuat untuk merdeka. Puisi ini membangkitkan perasaan keteguhan dan perjuangan dalam menghadapi situasi yang represif.

Wiji Thukul
Puisi: Aku Diburu Pemerintahku Sendiri
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.