Puisi: Asmaradana (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Asmaradana" karya Wiji Thukul menggambarkan perasaan dan pemikiran penyair tentang cinta dan kebebasan.
Asmaradana

Mabura
mabura menyang ngendi
aku ora nggondheli
mabura
mabura tekan ngendhi
aku tetep nututi
tresnaku merdhika cah ayu!

Kemarang, Februari 1986

Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Asmaradana" karya Wiji Thukul adalah karya sastra yang penuh dengan makna, menggambarkan perasaan dan pemikiran penyair tentang cinta dan kebebasan.

Pencarian Cinta yang Bebas: Judul puisi ini, "Asmaradana," menggabungkan dua kata, "Asmara" (cinta) dan "Adana" (kebebasan). Ini menunjukkan tema utama puisi ini, yaitu pencarian cinta yang sejalan dengan kebebasan. Penyair mencari cinta yang tidak terikat atau dibatasi oleh norma-norma sosial atau aturan-aturan tertentu. Cinta di sini adalah cinta yang bebas, tak terikat, dan merdeka.

Cinta yang Membawa Kebahagiaan: Penyair menciptakan suasana cinta yang membawa kebahagiaan. Ia merasa "mabura," yang mungkin bisa diartikan sebagai perasaan senang, tenang, atau bahagia. Ini adalah penggambaran positif tentang cinta yang ia cari, yang tidak membawa tekanan atau konflik, tetapi sebaliknya, membawa kedamaian dan kebahagiaan.

Kritik terhadap Konvensi Sosial: Puisi ini juga bisa dianggap sebagai kritik terhadap konvensi sosial yang mengikat atau membatasi cinta. Penyair menciptakan perasaan "mabura" sebagai kontras terhadap konvensi-konvensi tersebut. Ini bisa menjadi ungkapan perasaan kebebasan dari tekanan sosial atau harapan-harapan yang tidak realistis.

Penyair yang Mengutamakan Kebebasan: Wiji Thukul, sebagai penyair yang dikenal karena karya-karyanya yang penuh pesan sosial dan politik, mungkin juga mencerminkan pandangan pribadi tentang kebebasan dalam puisi ini. Ia bisa saja menggambarkan aspirasinya terhadap kebebasan pribadi dalam konteks yang lebih luas daripada hanya tentang cinta. Puisi ini bisa juga dilihat sebagai panggilan untuk hidup tanpa dibatasi oleh norma-norma atau tekanan sosial.

Puisi "Asmaradana" karya Wiji Thukul adalah ungkapan perasaan tentang pencarian cinta yang bebas dan membawa kebahagiaan. Puisi ini mungkin juga mencerminkan pandangan pribadi penyair tentang kebebasan dalam konteks sosial yang lebih luas. Dengan kata lain, puisi ini menciptakan ruang bagi pembaca untuk merenungkan makna kebebasan dan cinta yang merdeka dalam kehidupan mereka sendiri.

Wiji Thukul
Puisi: Asmaradana
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.