Puisi: Autobiografi (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Autobiografi" karya Wiji Thukul menggambarkan perjalanan hidup penyair serta hasratnya dalam penciptaan sastra.
Autobiografi


Tak pernah selesai pertarungan menjadi manusia
tak pernah terurai pertarungan menjadi rahasia
adalah buku lapar arti
tipis segera habis diburu kubur-kubur waktu

Hari-hari pun sajak menagih kata
kata-kata pun ketagihan jiwa
dalam sebuah buku lembar-lembar berguguran
tak seperti bunga tetap kita sirami di taman-Mu ini


Sumber: Nyanyian Akar Rumput (2014)

Analisis Puisi:
Puisi "Autobiografi" karya Wiji Thukul menggambarkan perjalanan hidup penyair serta hasratnya dalam penciptaan sastra.

Pertarungan Sebagai Manusia: Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa pertarungan menjadi manusia tidak pernah selesai. Hal ini merujuk pada realitas kehidupan yang selalu penuh dengan tantangan dan perjuangan. Penyair merasa bahwa menjadi manusia itu seperti sebuah pertarungan yang tak kunjung usai.

Rahasia dalam Kehidupan: Penyair menyebut bahwa pertarungan menjadi rahasia juga tidak pernah terurai. Ini bisa diartikan sebagai perjalanan hidup yang selalu menyimpan misteri dan hal-hal yang belum terungkap. Kehidupan manusia penuh dengan rahasia yang mungkin sulit dipahami sepenuhnya.

Buku Lapar Arti: Penyair merujuk pada buku yang "lapar arti," yang tipis dan segera habis diburu oleh waktu. Ini bisa diartikan sebagai usaha manusia untuk mencari makna dalam kehidupan, tetapi seringkali usaha tersebut terbatas oleh waktu yang terus berjalan.

Ketagihan Kata: Penyair menyatakan bahwa hari-hari adalah saat-saat di mana sajak menagih kata, dan kata-kata pun ketagihan jiwa. Ini mencerminkan hasrat penyair terhadap penciptaan sastra dan kemampuannya untuk mengekspresikan diri melalui kata-kata.

Hasrat Penciptaan Sastra: Dalam bagian akhir puisi, penyair merujuk pada buku dengan lembar-lembar yang berguguran, tidak seperti bunga yang tetap disirami. Ini bisa diartikan sebagai hasrat penyair untuk terus menciptakan karya sastra meskipun mungkin tidak selalu mendapatkan pengakuan atau perhatian seperti bunga yang disirami.

Puisi "Autobiografi" menggambarkan perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan misteri, serta hasrat penyair dalam penciptaan sastra. Puisi ini mencerminkan kerumitan kehidupan manusia dan keteguhan penyair dalam mengejar makna dan ekspresi melalui kata-kata.

Wiji Thukul
Puisi: Autobiografi
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.