Puisi: Blaka (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Blaka" karya Wiji Thukul mengajak pembaca untuk merenungkan pengalaman hidup yang sulit dan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapinya.
Blaka


Mbak
malima wis tak lakoni
sing durung mung ngabekti


Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Blaka" karya Wiji Thukul adalah karya pendek yang mengandung makna mendalam dalam kata-kata sederhana. Meskipun puisi ini hanya terdiri dari tiga kata, namun terdapat banyak aspek yang dapat dianalisis dalam konteks pengorbanan, penderitaan, dan harapan.

Kata "Mbak": Kata pertama dalam puisi, "Mbak," adalah panggilan kepada seorang perempuan, biasanya digunakan untuk memanggil kakak perempuan atau perempuan yang lebih tua. Dalam konteks puisi ini, "Mbak" mungkin merujuk kepada seorang figur perempuan yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan penyair atau masyarakatnya.

"Malima Wis Tak Lakoni": Kedua kata dalam puisi ini, "malima wis tak lakoni," mengandung makna yang mendalam. "Malima" dapat diartikan sebagai penderitaan, kesulitan, atau beban hidup. "Wis tak lakoni" berarti sudah dijalani atau diterima. Dengan demikian, bagian ini menggambarkan bahwa Mbak atau perempuan yang disebutkan telah menjalani atau menerima sejumlah penderitaan atau kesulitan dalam hidupnya.

Pengorbanan dan Kehidupan yang Sulit: Puisi ini mungkin mencerminkan pengorbanan yang sering kali dilakukan oleh perempuan dalam masyarakat, terutama di lingkungan yang keras dan penuh penderitaan. Mereka mungkin telah mengorbankan banyak hal dalam hidup mereka untuk melindungi dan merawat orang-orang yang mereka cintai. Pengorbanan dan penderitaan ini dapat mencakup banyak hal, mulai dari ekonomi, pekerjaan rumah tangga, hingga masalah sosial dan politik.

Harapan dan Keteguhan Hati: Meskipun puisi ini menggambarkan kehidupan yang sulit dan penuh pengorbanan, kata-kata sederhana ini juga dapat diinterpretasikan sebagai ungkapan harapan dan keteguhan hati. Mungkin Mbak yang disebutkan dalam puisi ini telah menjalani hidup yang sulit, tetapi dia mungkin juga telah melalui berbagai ujian dan tetap teguh dalam menghadapinya.

Meskipun puisi "Blaka" karya Wiji Thukul sangat singkat, kata-kata sederhana ini membawa makna yang dalam tentang pengorbanan, penderitaan, dan keteguhan hati dalam kehidupan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pengalaman hidup yang sulit dan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapinya.
Wiji Thukul
Puisi: Blaka
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.