Puisi: Tahajjud Cintaku (Karya Emha Ainun Nadjib)

Puisi "Tahajjud Cintaku" karya Emha Ainun Nadjib mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menjalani kehidupan dengan penuh kasih sayang, ...
Tahajjud Cintaku

Maha Anggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Maha Agung Ia yang mustahil menganugerahkan keburukan
Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima
Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara
Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang
Maha Anggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan
Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya.

1988

Analisis Puisi:
Puisi "Tahajjud Cintaku" karya Emha Ainun Nadjib adalah karya sastra yang mencerminkan pemikiran dan pandangan hidup penyair terhadap agama, cinta, dan moralitas. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara cahaya dan kegelapan, kebaikan dan keburukan, serta cinta dan kebencian dalam kehidupan.

Keindahan Bahasa: Emha Ainun Nadjib, atau lebih dikenal sebagai Cak Nun, adalah seorang penyair yang mahir dalam menggunakan bahasa Jawa yang indah dan kaya makna. Puisi "Tahajjud Cintaku" adalah contoh yang sempurna dari kemahirannya dalam merangkai kata-kata yang indah dan penuh makna.

Konsep Kebaikan dan Keburukan: Puisi ini mencerminkan pemahaman penyair tentang konsep kebaikan dan keburukan dalam pandangan agama. Penyair menyatakan bahwa Tuhan menciptakan hanya kebaikan dan bahwa kegelapan hanya muncul ketika manusia menolak cahaya yang diberikan. Ini adalah pengingat tentang pentingnya menjalani kehidupan dengan moralitas dan integritas.

Cahaya dan Kegelapan: Puisi ini menggunakan metafora cahaya dan kegelapan untuk menggambarkan dualitas dalam hidup. Cahaya melambangkan kebaikan, kebenaran, dan cinta, sedangkan kegelapan melambangkan ketidaktahuan dan keburukan. Penyair mengajak pembaca untuk memilih cahaya dalam kehidupan mereka dan menolak kegelapan.

Pesan Agama: Penyair menegaskan pesan agama bahwa Tuhan menciptakan kebaikan dan mencurahkan cinta kepada umat-Nya. Puisi ini mencerminkan kepercayaan akan pentingnya kasih sayang Tuhan dan pentingnya berpegang teguh pada nilai-nilai agama dalam menjalani kehidupan.

Pesan Tentang Cinta: Puisi ini juga berbicara tentang cinta, baik cinta kepada Tuhan maupun cinta antara manusia. Penyair menyatakan bahwa cinta adalah pelajaran terpenting yang diajarkan oleh Tuhan dan bahwa kebencian hanyalah akibat dari ketidakmampuan untuk mencintai dengan tulus.

Pesan Moralitas: Puisi ini menyiratkan pesan moralitas bahwa keburukan adalah hasil dari tindakan manusia sendiri dan bahwa kebaikan harus dipelihara dan dijaga. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan tanggung jawab moral mereka dalam menjalani kehidupan.

Puisi "Tahajjud Cintaku" karya Emha Ainun Nadjib adalah karya sastra yang indah dan penuh makna. Ini mencerminkan pemikiran penyair tentang agama, cinta, dan moralitas, dan mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menjalani kehidupan dengan penuh kasih sayang, kebaikan, dan moralitas.

Emha Ainun Nadjib
Puisi: Tahajjud Cintaku
Karya: Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
© Sepenuhnya. All rights reserved.