Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Hujan Malam Ini Turun" karya Wiji Thukul adalah karya sastra yang mengandung pesan-pesan sosial dan politik yang dalam.
Perlambang Hujan: Hujan dalam puisi ini merupakan simbol perlindungan dan kesegaran bagi penyair. Hujan digambarkan sebagai alam yang melindungi penyair dari intel-intel yang mungkin ingin merugikannya. Simbol ini mencerminkan perasaan penyair bahwa ada ancaman terhadap kebebasan dan hak-haknya.
Kritik Terhadap Penguasa: Puisi ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap penguasa dan intel-intel yang mungkin bekerja untuk mereka. Penguasa digambarkan sebagai pihak yang sibuk dengan ketakutannya dan menciptakan konflik serta kerusuhan. Puisi ini mengkritik tindakan penguasa yang mungkin menciptakan musuh dan bahkan menembakkan senjata kepada mereka sendiri.
Keinginan akan Kebebasan: Puisi ini menciptakan perasaan keinginan akan kebebasan dan perdamaian. Penyair ingin tidur dengan aman dan merasa selamat tanpa harus khawatir tentang ancaman dari penguasa atau intel-intel. Puisi ini menggambarkan harapan akan masa depan yang lebih baik, di mana orang-orang bisa hidup dalam perdamaian dan kebebasan.
Tindakan Perlawanan yang Damai: Meskipun puisi ini mengungkapkan ketidakpuasan terhadap penguasa, penyair tampaknya memilih tindakan perlawanan yang damai. Ia ingin tidur dengan aman, memberikan pesan bahwa perubahan yang diinginkan dapat dicapai tanpa kekerasan.
Pesan Kesatuan dan Merdeka: Penyair menutup puisi ini dengan pesan kesatuan dan harapan akan merdeka untuk semua. Ia mengingatkan bahwa saatnya akan tiba bagi semua orang untuk merdeka, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
Puisi "Hujan Malam Ini Turun" adalah sebuah karya yang sarat dengan pesan sosial dan politik. Melalui simbolisme hujan, puisi ini menggambarkan ketidakpuasan terhadap penguasa, keinginan akan kebebasan, dan pesan perdamaian dan kesatuan untuk semua orang.
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).