Puisi: Doa (Karya Idrus Tintin)

Puisi "Doa" karya Idrus Tintin mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam, menghargai nikmat-nikmat kehidupan, dan mengakui kekuatan doa ....
Doa

Di batas kaki langit keriput
cakrawala terdedah

Ada sesuatu seperti terlupakan
menuliskan nikmat yang pernah diterima
baiklah akan kusiapkan nyanyian panjang
bagi puisi kehidupan yang pandak.

Sumber: Luput (1986)

Analisis Puisi:
Puisi sering kali menjadi jendela yang membuka pandangan kita terhadap dunia, kehidupan, dan makna di sekitar kita. Puisi "Doa" karya Idrus Tintin merupakan sebuah karya yang memperlihatkan keindahan sederhana dan kedalaman yang tersembunyi di dalamnya.

Eksplorasi Pemandangan Alam: Puisi "Doa" menghadirkan gambaran alam yang indah dan meluas. Dengan kata-kata seperti "batas kaki langit keriput" dan "cakrawala terdedah," pembaca diundang untuk merenungkan kebesaran alam semesta dan keajaiban yang terkandung di dalamnya. Deskripsi ini juga menciptakan suasana yang menenangkan dan mempesona bagi pembaca.

Pencarian Makna yang Terlupakan: Ada sentuhan nostalgia dalam puisi ini, di mana penulis menyoroti sesuatu yang telah terlupakan atau dilupakan. Ketika ia menyatakan, "Ada sesuatu seperti terlupakan," kita dapat merasakan kehadiran sesuatu yang penting namun telah redup dalam ingatan. Hal ini mengundang pembaca untuk merefleksikan pengalaman mereka sendiri dan makna yang mungkin telah terlupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Penghargaan akan Nikmat: Puisi ini menekankan pentingnya menghargai nikmat-nikmat yang telah diterima. Bahkan dalam kesederhanaan kehidupan sehari-hari, ada keindahan yang patut disyukuri dan dinikmati. Ketika penulis menyatakan, "menuliskan nikmat yang pernah diterima," kita diingatkan untuk bersyukur atas segala berkah yang telah diberikan kepada kita.

Kekuatan Doa: Judul puisi, "Doa," menunjukkan pentingnya komunikasi dengan yang Maha Kuasa. Doa di sini mungkin tidak hanya sebagai permohonan, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur dan kehendak untuk terhubung dengan sumber kehidupan yang lebih besar. Ini menambah dimensi spiritual dalam pemahaman puisi dan mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan keagungan alam semesta.

Puisi sebagai Sarana Ekspresi: Dengan menyatakan "baiklah akan kusiapkan nyanyian panjang bagi puisi kehidupan yang pandak," penulis mengungkapkan niatnya untuk mengekspresikan kehidupan melalui puisi. Puisi di sini dianggap sebagai sarana untuk menggambarkan kehidupan, meskipun kehidupan itu sendiri mungkin sederhana atau terlihat kecil.

Puisi "Doa" karya Idrus Tintin adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam, menghargai nikmat-nikmat kehidupan, dan mengakui kekuatan doa dalam menjalin hubungan dengan yang Maha Kuasa. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun memikat, puisi ini mengundang pembaca untuk menggali makna-makna yang tersembunyi di balik kata-kata, serta merenungkan eksistensi dan arti kehidupan itu sendiri.

Puisi Idrus Tintin
Puisi: Doa
Karya: Idrus Tintin

Biodata Idrus Tintin:
  • Idrus Tintin (oleh sanak keluarga dan kawan-kawannya, biasa dipanggil Derus) lahir pada tanggal 10 November 1932 di Rengat, Riau.
  • Idrus Tintin meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 2003 (usia 71 tahun) akibat penyakit stroke.
© Sepenuhnya. All rights reserved.