Puisi: Ing Telenging Ning (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Ing Telenging Ning" karya Wiji Thukul menggambarkan perjalanan dari ketidaktahuan menuju pemahaman yang mendalam dan pencerahan.
Ing Telenging Ning


Ing telenging ning
katon rupaku
merat
merat
ora memper rupa
naging aku ora pangling

Ing telenging ning
ora ono apa-apa
mung
luh
lan
dosa

Ing telenging ning
wewadi kang primpen
sumebar
kaya ara-ara


Semarang, Februari 1986

Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Ing Telenging Ning" karya Wiji Thukul menggambarkan perasaan ketidaktahuan dan pencerahan yang terjadi pada seorang individu.

Ketidaktahuan dan Pencerahan: Puisi ini dibuka dengan kata-kata "Ing telenging ning," yang secara harfiah berarti "dalam ketidaktahuan." Hal ini mencerminkan awalnya ketidakmengertian atau ketidakpahaman seorang individu terhadap suatu hal atau konsep. Puisi ini menggambarkan proses pengalaman dan pemahaman yang membawa pada pencerahan atau pemahaman yang lebih dalam.

Perubahan Identitas: Penyair menyatakan bahwa dalam ketidaktahuan, rupanya "merat" atau terdistorsi. Ini dapat diinterpretasikan sebagai perasaan ketidakpastian dan kebingungan saat seseorang belum memahami sepenuhnya apa yang mereka hadapi. Namun, dengan pemahaman yang mendalam, seseorang menjadi lebih "naging aku ora pangling" atau lebih jelas dan berarti sebagai individu.

Ketidakberartian dalam Ketidaktahuan: Puisi ini mencerminkan bahwa dalam ketidaktahuan, "ora ono apa-apa." Ini mengacu pada keadaan ketika seseorang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang suatu hal, sehingga hal itu tampak tidak memiliki arti atau makna.

Pencerahan sebagai Proses Penyebaran: Penyair menggunakan gambaran "wewadi kang primpen" atau "sumebar kaya ara-ara" untuk menggambarkan pencerahan sebagai suatu proses yang menyebar. Ini menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga dapat memengaruhi orang lain dan menciptakan pemahaman yang lebih baik dalam masyarakat.

Puisi "Ing Telenging Ning" karya Wiji Thukul menggambarkan perjalanan dari ketidaktahuan menuju pemahaman yang mendalam dan pencerahan. Penyair menggunakan bahasa yang kuat untuk menggambarkan perubahan dalam pemahaman individu dan betapa pentingnya pemahaman itu dalam menciptakan makna dalam hidup. Puisi ini merangsang pembaca untuk merenungkan pentingnya proses pemahaman dalam pencarian makna dan identitas.

Wiji Thukul
Puisi: Ing Telenging Ning
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.