Puisi: Kekuasaan yang Sewenang-wenang (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Kekuasaan yang Sewenang-wenang" karya Wiji Thukul menggambarkan suasana masyarakat yang selalu berjaga-jaga karena ketakutan akan ....
Kekuasaan yang Sewenang-wenang


Kekuasaan yang sewenang-wenang
membuat rakyat selalu berjaga-jaga
dan tak bisa tidur tenang

sampai mereka sendiri lupa
batas usianya tiba

dan dalam diamnya
rakyat ternyata bekerja
menyiapkan liang kuburnya

lalu mereka bersorak
ini kami siapkan untukmu tiran!
penguasa yang lalim
ketika mati tak ditangisi rakyatnya

sungguh memilukan
kematian yang disyukuri dengan
tepuk tangan.


Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Kekuasaan yang Sewenang-wenang" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan kritik sosial dan politik.

Kritik terhadap Tirani: Puisi ini menyoroti kekuasaan yang sewenang-wenang, yang seringkali digunakan oleh penguasa untuk menindas rakyat. Penyair menggambarkan suasana masyarakat yang selalu berjaga-jaga karena ketakutan akan tindakan sewenang-wenang yang bisa dilakukan oleh penguasa.

Kekuasaan dan Kehidupan Rakyat: Puisi ini menekankan bagaimana kekuasaan yang tidak terkendali mempengaruhi kehidupan rakyat. Rakyat terus-menerus berada dalam ketidakpastian dan ketakutan karena tindakan sewenang-wenang penguasa, bahkan hingga akhir hidup mereka.

Pengorbanan Rakyat: Penyair menyampaikan bahwa rakyat bekerja keras dan mengorbankan diri mereka sendiri untuk mempersiapkan liang kuburan penguasa yang lalim. Ini merupakan gambaran simbolis dari pengorbanan yang harus diterima rakyat akibat tindakan penguasa yang sewenang-wenang.

Kekuasaan yang Mengecewakan: Puisi ini menciptakan gambaran yang memilukan tentang kekuasaan yang tak adil dan kejam. Bahkan ketika penguasa tersebut meninggal, rakyatnya tidak merasakan duka yang mendalam, tetapi mereka justru merasa lega dan bersorak karena pembebasan dari tirani.

Pesan Pemberontakan: Puisi ini mengandung pesan pemberontakan terhadap penguasa yang menindas. Penyair mengajak rakyat untuk tidak hanya berjaga-jaga, tetapi juga untuk berani melawan dan menentang kekuasaan yang sewenang-wenang.

Puisi "Kekuasaan yang Sewenang-wenang" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya yang penuh dengan kritik terhadap tirani dan penindasan oleh penguasa. Melalui kata-katanya yang kuat, puisi ini mengajak kita untuk merenungkan hakikat kekuasaan yang harus bertanggung jawab dan adil terhadap rakyatnya, serta menginspirasi untuk mengambil tindakan jika diperlukan untuk mencapai keadilan.

Wiji Thukul
Puisi: Kekuasaan yang Sewenang-wenang
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.