Puisi: Jalan Menuju Angin (Karya Kriapur)

Puisi "Jalan Menuju Angin" karya Kriapur mengeksplorasi tema-tema seperti pencarian makna, kegelapan, kecemasan, dan hubungan individu dengan alam ...
Jalan Menuju Angin

Kuremuk susunan malam
yang kering-lalu kutempuh jalan
menuju angin
apakah kau percaya pada keasingan hutan
tahun-tahun luka
dan hujan membara?
di luar gerak dan berita
bisik dunia hanya pijaran daun
dan ledakan pesta

di Hanoi matahari selalu hitam
dalam gelap dan tikungan kecemasan
sinar perempuan membukakan
dendam dan pembunuhan.

Solo, 1983

Sumber: Horison (Januari, 1988)

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan Menuju Angin" karya Kriapur menggambarkan perjalanan spiritual dan psikologis seseorang yang mencari makna dalam kehidupan, dengan latar belakang kegelapan dan kecemasan.

Tema Penjelajahan Spiritual: Puisi ini mengeksplorasi tema penjelajahan spiritual seseorang yang mencoba memahami dan merenungkan keberadaannya dalam kegelapan dan kecemasan. Jalan menuju angin mencerminkan upaya individu untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan alam semesta.

Metafora Angin: Angin dalam puisi ini bukan hanya sebuah elemen alam, tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan alam yang misterius dan abadi. Perjalanan menuju angin menggambarkan upaya individu untuk menyatu dengan alam dan menemukan kedamaian dan pemahaman yang dalam.

Kepercayaan pada Keasingan Hutan: Kepercayaan pada keasingan hutan mencerminkan kesadaran akan keheningan dan kesunyian alam yang kadang-kadang diperlukan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan alam semesta.

Atmosfer Kehitaman: Deskripsi mengenai Hanoi yang gelap dan penuh kecemasan menciptakan atmosfer yang tegang dan suram. Hal ini menggambarkan kondisi psikologis individu yang berjuang melalui kegelapan dan tantangan dalam mencari makna dan pemahaman.

Kritik Sosial: Puisi ini juga bisa dipahami sebagai kritik terhadap kondisi sosial yang suram dan penuh kecemasan, terutama melalui gambaran Hanoi yang digambarkan sebagai tempat di mana matahari selalu hitam dan perempuan diserang oleh dendam dan pembunuhan. Ini bisa mencerminkan kekerasan dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Puisi "Jalan Menuju Angin" karya Kriapur adalah sebuah perjalanan spiritual dan psikologis yang mengeksplorasi tema-tema seperti pencarian makna, kegelapan, kecemasan, dan hubungan individu dengan alam dan masyarakat. Melalui metafora dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang eksistensi dan tujuan hidup, serta pentingnya menemukan kedamaian dan pemahaman dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.

Puisi: Jalan Menuju Angin
Puisi: Jalan Menuju Angin
Karya: Kriapur

Biodata Kriapur:
  • Kriapur (akronim dari Kristianto Agus Purnomo) lahir pada tahun 1959 di Solo.
  • Kriapur meninggal dunia pada tanggal 17 Februari 1987 dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Batang, Pekalongan, Jawa tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.