Puisi: Reco Ngglandag (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Reco Ngglandag" karya Wiji Thukul menggambarkan realitas sosial dan penderitaan rakyat kecil di tengah-tengah masyarakat.
Reco Ngglandag


Reco nggladag
coba takona
bocah-bocah kuwi anake sapa
apa kupingmu ora risi
krungu cekikikane bocah-bocah kuwi
coba takonana omahe ngendi
iki wis bengi
coba tamatna sopir-sopir becak kae
turu angler ora sarungan
apa sing dienteni? Rejeki?

Reco nggladag
tulung
jawilna sutinah
sing rambute dawa diklebang loro
kuwi
mengko esuk arep turu ngendhi?


Solo, 4/8/87

Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Reco Ngglandag" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan realitas sosial dan penderitaan rakyat kecil di tengah-tengah masyarakat. Dalam puisi ini, penyair mengajukan pertanyaan-pertanyaan retoris dan merenungkan kondisi sosial yang sulit.

Pembukaan yang Penuh Tanya: Puisi ini dibuka dengan serangkaian pertanyaan retoris yang mengundang pembaca untuk merenungkan situasi yang digambarkan dalam puisi. Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan rasa penasaran dan ketidakmengertian terhadap kondisi sosial yang sulit.

Gambaran tentang Penderitaan Rakyat Kecil: Puisi ini mencerminkan penderitaan dan kesulitan hidup rakyat kecil, khususnya anak-anak dan sopir becak. Dalam gambaran ini, penyair menggambarkan anak-anak yang kelaparan dan terlantar serta sopir becak yang tidak memiliki sarungan untuk tidur. Ini adalah gambaran tentang kemiskinan dan ketidakadilan sosial yang dialami oleh sebagian besar masyarakat.

Solidaritas dan Empati: Dalam puisi ini, penyair menunjukkan empati dan kepedulian terhadap penderitaan rakyat kecil. Permintaan untuk membantu Sutinah, yang rambutnya dicuci di sungai dan harus tidur di sana, mencerminkan sikap solidaritas sosial. Penyair mengajak untuk membantu sesama yang berjuang melawan penderitaan.

Pemikiran tentang Rejeki: Puisi ini juga mengajukan pertanyaan tentang konsep rejeki atau nasib baik dalam kehidupan. Apakah orang-orang yang menderita ini masih memiliki rejeki? Pertanyaan ini mencerminkan ketidaksetaraan dan pertanyaan etis tentang penderitaan manusia.

Puisi "Reco Ngglandag" karya Wiji Thukul adalah ungkapan yang kuat tentang penderitaan rakyat kecil dan panggilan untuk solidaritas dan empati sosial. Puisi ini mengingatkan kita tentang pentingnya peduli terhadap mereka yang menderita dan berjuang melawan ketidakadilan sosial.

Wiji Thukul
Puisi: Reco Ngglandag
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.